20.The Party

2.9K 250 25
                                    

Happy reading:)

Ruang kaca yang di penuhi berbagai spesies tanaman langka nampak sepi,hanya Alexa yang duduk di sana,gadis itu nampak sibuk memahat sesuatu setelah menandatangani berkas-berkas kantornya,sedangkan Felia?,gadis itu pergi ke kamar mandi sebentar.

Mengenakan kaca mata khusus dan sarum tangan, gadis itu dengan lihai memahat setiap bagian,hingga jika ada bagian yang terpental ke sembarang arah,ia tidak khawatir matanya akan kena imbasnya.

Sambil memahat mata gadis itu melirik laptop di sampingnya sesekali,di layar laptop nampak foto seorang wanita berumur,meski begitu kecantikan nya nampak terlihat jelas meski kulitnya mulai berkerut samar.

Dengan celana Jogger panjang hitam dan juga kaos hitam,memudahkan gadis itu melakukan gerakan menyelesaikan hasil karyanya.

Terbesit ingatan di kepala Alexa saat di pemakaman kemarin,saat Lea dan Evelyn sibuk memerangi dirinya.Gerald dan Leo justru cuek dan diam saja.

Perihal Vena,gadis itu sudah kembali ke markas pusat dan tinggal di sana.Alexa mengantarnya tadi pagi,gadis itu memiliki pergi lantaran tidak enak pada Alexa karena terlalu lama hidup megah di istananya.Lagi pula lukanya hampir kering,dan Alexa hanya bisa mengangguk mengerti.

Alexa menghela nafas panjang,ia lelah sekarang, kantung matanya nampak hitam lantaran kurang tidur,di tambah lagi ia banyak memakai rokok dan minum alkohol akhir-akhir ini.Alexa tidak pernah bisa tidur nyenyak setelah ia membunuh Kiraz.Mimpi buruk selalu menghantui tidurnya dan berakhir ia bangun dan tidak bisa tidur lagi.

Dan jika tidak bisa tidur,ia kerap kali olah raga tanpa memperdulikan waktu,di luar masih saja turun salju mungkin beberapa hari lagi akan berakhir.Suhu ruangan yang hangat nyatanya tak mampu menghangatkan suasana hati gadis itu.

Kini Alexa benar-benar sudah muak,ia begitu merindukan Ben,memilih mengalah dan menurunkan sedikit egonya,Alexa menghentikan aktivitasnya yang hampir selesai,gadis itu meraih ponselnya dan mencari kontak Ben lalu menghubungi pria itu.

"Maaf nomor yang anda tuju tidak aktif silahkan hubungi beberapa saat lagi!"

"Shit!"Alexa mengumpat,tapi ia yakin Ben akan datang di acara besok malam.Mustahil pria itu mengabaikan acara kakeknya sendiri,dan Alexa pasti akan memberi pelajaran pada pria itu nanti.Lihat saja!.

Saat akan kembali melanjutkan aktivitasnya,kepala maid tiba-tiba menghampiri Alexa,"Nona ada Madam Kitty di luar."

"Hm baiklah suruh dia masuk!"Alexa melepaskan sarum tangan dan kaca matanya.

"Baik nona."setelah kepala maid pergi,Alexa berdiri menuju keran air penyiram tanaman,ia mencuci tangannya sejenak di sana lalu pergi ke ruang tamu.

Alexa duduk dengan tenang,tak lama seorang pria setengah wanita masuk dengan langkah anggun,suara sepatunya menggema dengan lantai saat melangkah,di belakangnya ada dua wanita yang sedang mendorong lemari beroda di bantu dua bodyguard Alexa.

"Selamat siang Queen!lama tidak bertemu anda."sapanya ramah lalu membungkuk di ikuti yang lain.Sesekali ia membenarkan tatanan rambutnya yang nampak serasi dengan dirinya.

"Yah aku sedikit sibuk jadi tidak ada waktu untuk belanja ke butikmu."Alexa mempersilahkan dia duduk,dan saat itu juga Felia datang lalu tersenyum ramah pada Madam Kitty.

Kepala maid tadi datang dengan dua maid lainnya membawa teko minuman,dan beberapa cemilan,dan seperti biasa selalu ada wine di sana.Alexa mempersilahkan mereka minum dan berbincang beberapa saat.

Mereka berbincang dan nampak lumayan akrab,jarang sekali seorang Alexa bisa berbicara tenang pada orang asing.

"Langsung saja!"Alexa memiringkan kepalanya lalu menopangnya dengan tangan kiri.

Alexa : The Leader MafiaWhere stories live. Discover now