O1

2.1K 204 35
                                    

             ✬ ✬ ✬

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

             ✬ ✬ ✬

"Huh apalagi ini ya tuhan" ujar seorang pemuda dengan lirih melihat sekelompok pemuda lainnya yang sedang menatapnya remeh.

"Oi Bang anjing yedam" pekik salah satu anggota kelompok tadi

Pemuda yang berkata lirih tadi— Bang Yedam menghela nafas berat lalu tersenyum paksa kearah pemuda yang meneriakinya barusan.

"K-kenapa jeno?" Tanya yedam takut

"Pr gue mana?"

Yedam mengeluarkan buku tulis sebanyak 5 dengan motif dan warna yang berbeda lalu memberikannya kepada jeno.

"I-ini"

Yedam memberikan buku tadi kearah jeno dan merasakan kepalanya di tampar dengan keras, yedam mendongak melihat hyunjin tersenyum remeh.

"Cih banci mah pantas mati aja" ujar soobin

Yedam merasakan kembali tamparan keras di pipi kanannya, pipinya terasa kebas. Yedam menghela nafas lalu berbalik melihat Jinyoung dengan tampang datarnya habis menamparnya keras.

"HEH MATA LO NJING! BERANI AMAT NATAP BAEJIN" pekik sanha menoyor sadis kepala yedam hingga mundur beberapa langkah.

"Main-main dulu yuk" ujar soobin sok akrab merangkul bahu yedam

"A-apa?" Tanya yedam

"Mau nya main apa hm?" Tanya soobin, yedam menggeleng

Buk!

"KALAU DI TANYA JAWAB ANJING! LO PUNYA MULUT KAN?!" Pekik sanha

Yedam merasakan tulang keringnya benar-benar sakit, Jinyoung menendangnya menggunakan sepatu fantopelnya dengan rautnya yang tak berubah.

"Ututututu sakit ya sayang? Sini Daddy obati" ujar jeno berjongkok didepan yedam yang meringis kesakitan.

"Daddy obatin ya"

"AKH!"

Jeno dengan sadisnya menginjak tulang kering yedam yang sakit tadi dengan sepatu nya yang berhak keras,Yedam berteriak kesakitan.

"Halah dasar lemah, banci gak berhak sekolah disini, mati aja lo jalang" ujar hyunjin menendang perut yedam lalu pergi bersama keempat temannya.

Yedam merasakan perutnya benar-benar sakit, dia berusaha bangun dan menuju ke WC. Yedam jalan dengan terseok-seok di tatap aneh oleh warga sekolah.

"Lah si jalang masih sekolah juga? Kirain udah mati" ucap salah satu pemuda yang menatapnya sinis didepan pintu kelas. Lee Felix

Yedam berusaha menulikkan telinga nya dan terus-terusan berusaha jalan ke WC, sesampainya di WC yedam mendudukkan dirinya di atas closet dan menaikkan celana sekolah nya, terlihat memar berwarna kemerahan mengelilingi kakinya.

My big boss - dodamWo Geschichten leben. Entdecke jetzt