O6

1K 134 10
                                    

ꕤ ꕤ ꕤ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ꕤ ꕤ ꕤ

"HEH?!" pekik Doyoung dan Yedam bersamaan

"Kenapa? gamau?" tanya mama sinis

"Anu tan gausah aku baik baik aja" ucap Yedam

"Ga ada! pokoknya doyoung harus bertanggung jawab sampai akhir! Papa ga mau tau yah. Ayo ma" ujar papa tegas

Doyoung menghela nafas, kalau gini mana bisa dia ngelawan. Papanya itu humoris dan friendly tapi kalau masalah tanggung jawab dia benar benar sangat tegas

"Iya. Dia keluar minggu depan kata dokter semalam" kata doyoung. Papa mengangguk

"Ok. Yedam, om sama tante pulang dulu, jangan sungkan kalau mau sesuatu minta aja langsung sama dobby" ucap mama mencubit pelan pipi yedam

"Iya Tan, Makasih"

"Iya, dan kau jangan macam macam. Jagain yang bener" ancam mama di angguki doyoung dengan malas

"Hati hati, papa jangan ngebut" ucap doyoung

"Yoi mamen"

Mama dan papa Kim meninggalkan ruangan yedam, doyoung merapikan kekacauan yang sudah diperbuat sama pasangan bolot tadi (hoonsuk) yedam cuma ngeliatin

"Kamu ga kerja lagi?" tanya yedam memecah keheningan

"Engga, papa ngizinin saya untuk jagain kamu" jawab doyoung masih sibuk membersihkan

"A-Ah maaf"

"Gapapa, ini juga salah saya kok"

Yedam menggaruk pipinya ga enak, dia sudah menggangu aktivitas yedam yang bisa dibilang padat

"Gak ngantuk? ini sudah masuk jam tidur siang" tanya doyoung. Yedam menggeleng

"Aku gak ngantuk, aku gak biasa tidur siang juga"

"Kenapa?"

"Biasanya kalau aku ga sekolah kalau siang siang aku keliling mencari pekerjaan, atau engga yah aku ke panti asuhan membantu menjaga anak anak disana" jawab yedam sambil tersenyum mengingat tawa bahagia anak anak disana yang bernasib sama dengannya sekarang walaupun dia masih bisa merasakan hangatnya keluarga selama 15 tahun

Doyoung memberhentikan kegiatannya lalu menatap yedam masih tersenyum, hatinya menghangat. Dia baru pertama kali menemui orang setulus yedam

"Sampai sekarang kamu udah dapat kerja?" tanya doyoung, yedam menggeleng

"Belum"

Doyoung menghela nafas, dia kasihan pada yedam. Walaupun dia baru kenal dia sudah bisa mengetahui betapa tulusnya hati suci yedam

"Hm maaf kalau ini menyinggungmu, tapi dimana kamu dapat uang untuk membiayai kehidupanmu? ah maksud saya kan pamanmu itu-"

"Aku berhemat. Memasak makanan secukupnya untuk bertahan hidup, disekolah aku tidak pernah jajan aku selalu membawa bekal walaupun cuma nasi dan sepotong telur dadar. Ah aku jajan sih kalau dijajanin sama jeongwoo. Kalau sudah malam aku tidak makan, menahan laparku demi menghemat sampai akhir bulan" jelas yedam sambil terkekeh

My big boss - dodamWhere stories live. Discover now