40 - The Devil Regains His Strength (3)

1K 276 13
                                    

'Itu adalah... '

"Adalah...? "

'Adalah...'

"Ayo cepat jawab, aku sudah cukup sabar menunggu jawabanmu, ini sudah 10 menit. "

'Rahasia. '

"Apa? Aku menunggu 10 menit dan ini hasilnya? "

'Kalau sudah saatnya kamu akan melihat dan terkagum-kagum. '

Yah, itu adalah sesuatu yang aku benci.

Kalau sudah saatnya...

Mengapa tidak dikatakan sekarang saja?

Wajah The Devil terlihat seperti dia sudah mengatakan sesuatu yang bijak.

"Ah, aku mau tidur. "

Aku beranjak dari tempat duduk dan dan mencari kamar di istana yang luas ini.

'Bukankah kamu sedang di dalam mimpimu sendiri saat ini? '

Aku sejenak lupa kalau ini adalah mimpi, ini terasa nyata.

"Aku lelah jiwa dan raga. "

Aku menaiki tangga dan ingin masuk kamar, disitu ada tulisannya.

Yah, ini terasa seperti bukan mimpi, ini terlalu jelas, bahkan aku bisa membaca tulisan.

Aku lupa menanyakan namanya The Devil.

"The Devil, aku lupa namamu. Siapa ya? "

'Yah, bergetar lah ketika mendengar nama ini. '

'Aku... Adalah... '

"Cepatlah, aku tidak bisa menunggu 10 menit lagi. "

Apakah kamu mempunyai konsep menjawab pertanyaan penting setelah 10 menit?

'Carnus... Namaku Carnus. '

"Karnus ya? Baiklah, akan aku ingat. Aku akan menjaga ingatanku ini. "

'Iya kalau dibaca Karnus, namun kamu harus menulisnya dengan Carnus. '

"Ya, ya. "

'Jangan lupakan itu adalah hal penting. '

Aku masih berdiri di depan pintu itu, aku melihat Carnus masih duduk, lalu dia bangkit.

"Mau kemana? "

'Aku juga butuh tidur, ini bukan mimpi ku. '

Oh begitu ya.

"Dimana tubuhmu saat ini? "

'Yang jelas bukan di bumi, kapan-kapan aku akan mengajakmu. '

Bukan di bumi, apakah bisa manusia hidup di planet lain? Apakah itu mars? Itu yang paling memungkinkan.

"Hei, apakah ini akan menjadi latar putih setelah kamu pergi? Paling tidak berikan aku mimpi indah ini, aku selalu ingin punya istana. "

Lalu Carnus menyeringai, aku merasa tidak enak.

'Kamu tidak akan melihat apa-apa sampai bangun. Alias mimpi kosong. '

"Apa? Lalu bagaimana caranya kamu mengatur ini? Aku juga ingin bisa. "

Aku ingin mimpi indah setiap hari.

'Yah, tidak baik mengajarimu ini. Ini akan menjadi pedang bermata dua. Sebaiknya jangan main-main. '

Ucapan sok bijak itu keluar lagi. Namun sesuatu terasa berbeda, tatapan dan wajahnya itu menunjukkan kalau dia serius.

"Yah, aku tidak tahu mana baik dan buruk, Terima kasih. "

'Yah, itu bukan apa-apa. '

Dia berjalan ke pintu keluar istana dan menghilang.

Untungnya istana ini tidak hilang. Aku kembali melihat tulisan di pintu.

DILARANG MASUK

Justru tulisan itu membuatku semakin penasaran dan ingin masuk. Lagipula ini adalah mimpiku sendiri.

Aku membuka pintu dan yang aku melihat sesuatu yang terlalu cepat aku lihat, ini tidak bisa dipercaya.

Di sisi lain, haris sudah tertidur selama lebih dari sehari dan tidak ada tanda akan bangun.





Reader Of The Reader [TAMAT]Where stories live. Discover now