Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rencana untuk malam ini, ialah menonton film bersama, tetapi bukan di dalam bioskop, melainkan di apartementmilik Mattew.
Dan sekarang, Fora sedang berada di dapur untuk membuat popcorn juga minuman.
"Matt, babe.. sini bentar dong,"
"Ya? Ada apa?"
"Itu tolong, kamu buatin minumannya, aku mau buat popcorn sama caramelnyadulu."
"Okay bub,"
Sekarang mereka berdua di sibukkan dengan kegiatan masing-masing, membuat dapur diliputi keheningan seketika.
"Bub cobain dong minumannya, aku takut kurang manis."
Fora mengangguk dan kemudian mencicipinya, "udah enak kok, pas."
"Kalau gitu aku bawa minumannya dulu ke tempat nonton, sekalian mau benerin filmnya."
Fora hanya menjawabnya dengan gumaman, dan terus melanjutkan untuk membuat para jagung-jagung menjadi popcorn.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit, popcorn mereka akhirnya jadi.
Kemudian Fora membawanya menuju ruang tamu, dimana Mattew sudah menunggunya untuk menonton.
"Kamu mau nonton yang mana dulu?" Tanya Mattew.
"Terserah, ngikut kamu aja."
"Okay, then let's open with the conjuring first."
Pada awal film, semua masih baik-baik saja, tenang dan begitu kondusif. Tapi begitu sang hantu muncul, Fora menjerit kaget dan tak beda jauh dengan Mattew yang juga menutup matanya dengan bantal sofa.
"Ganti filmnya Matt, serem banget tau hantunya, nanti yang ada aku kepikiran terus berhari-hari."
Langsung saja Mattew mengganti film tontonan mereka dengan sebuah film action.
Selama film kedua berputar, Fora tak henti-hentinya mengoceh tentang bagaimana tampannya pemain utama film, membuat hati Mattew sedikit memanas.
"Gantengan juga aku tau, bub."
"Iyain aja deh buat yang jealous," setelahnya Fora memilih untuk diam dan menyaksikan film dengan seksama.
Sekian lama dengan hening, Mattew mengarahkan pandangannya pada Fora untuk melihat gadis itu sedang apa, karena suara Fora benar-benar sudah tak terdengar.
Disampingnya Mattew melihat, bahwa Fora sudah tertidur dengan kepala yang menyender pada sandaran sofa.
Dengan inisiatifnya, Mattew berjalan menuju kamarnya guna mengambil selimut yang kemudian ia gunakan untuk melilit tubuh Fora, agar gadis itu tetap hangat, lalu Mattew meletakkan kepala Fora pada bahunya, agar leher sang gadis tak sakit.
Mattew membelai lembut rambut panjang Fora dan kemudian mengecup keningnya, "sleep well, my future wife."
