-Chapter 28

1.3K 209 10
                                    

нαℓℓσ~ мιииα.

кєρα∂α кαℓιαи ѕємυα уαиg ѕєαиg мємвαςα вσσк ιиι мααf кαяєиα куυ нαяυѕ мє-яєνιѕι иуα.

тєяιмαкαѕιн

✿✿✿✿

Suara langkah kaki membuat (Name) menoleh, maniknya mendapati pria albino yang berjalan menuruni tangga dengan setelan kerja berwarna hitam yang terpasang apik ditubuh tegap tersebut.

Kedua manik berbeda warna itu saling bertubrukan saat Satoru mengangkat pandangan, bibir tipis Satoru mengulas senyum sumringah ketika melihat (Name) yang tengah duduk diatas sofa sambil menatapnya.

Kepala (Name) bergerak, mengalihkan perhatian pada televisi membuatnya terputus. "Kenichi sudah berangkat sekolah?" tanya Satoru dan dibalas anggukan kecil oleh si surai merah-muda.

"Kau harum, sudah siap?."

(Name) mengernyit, menatap Satoru yang sudah duduk disampingnya dengan bingung. "Apa? bukannya kau akan pergi ke kantormu?" tanya balik (Name).

Satoru tertawa, bersandar nyaman. "Kau bilang akan melakukan pemeriksaan hari ini, 'kan?."

"..lalu?."

Pria albino itu terkekeh aneh membuat (Name) semakin mengernyit dan menatapnya bingung. "Aneh.." gumam (Name) lalu kembali menoleh pada acara memasak yang sudah cukup lama tayang.

"Hehe, kita pergi bersama saja, (Name)."

(Name) ber-'Hah'. "Apa? tidak perlu, aku bisa memesan taxi atau menunggu Ijichi kembali dari sekolah!" tolaknya sambil menggeleng-geleng sedikit cepat, dia menggeser tubuhnya agar menjauh dari Satoru.

"Kenapa?."

"Tidak mau!" ketus wanita itu.

"Ahh~ ayolah, (Name). Sekali ini saja, kau juga sudah berjanji akan menerima semua usaha baikku, 'kan!" katanya mengingatkan (Name) sambil membuat wajah murung.

(Name) menghela nafas berat, dia lupa dengan janjinya itu. Lalu harus bagaimana?.

"(Name)~."

Terdengar seperti tengah memohon, Satoru menunjukkan wajah yang biasanya dilakukan oleh Kenichi ketika anak itu tengah membujuk atau meminta sesuatu yang benar-benar diinginkannya. Apa-apaan itu? sudah jelas Kenichi lebih lucu.

(Name) kembali mengernyit, mendorong menjauh wajah Satoru yang perlahan-lahan semakin mendekat dengan miliknya. "Berhenti membuat ekspresi seperti itu, kau terlihat semakin jelek!" kesalnya lalu segera beranjak dari duduknya.

"Hei, aku tetap tampan!."

Berdecak, wanita itu menoleh sebentar. "Cepat, atau aku akan berubah pikiran!" ancamnya lalu kembali melangkah dengan sedikit sulit.

Kedua mata Satoru berbinar-binar mendengar perkataan (Name), cepat-cepat dia segera beranjak dan berlari kecil hingga berada disebelah (Name); tangan kirinya tampak bergerak merangkul pundak si surai merah-muda.

(Name)? dia terlihat beberapa kali memberontak dari rangkulan tangan besar Satoru.

Oh!.

Mengenai rencana (Name) yang akan pindah dari mansion milik Gojo Satoru, rencana itu benar-benar ditolak mentah-mentah beberapa hari lalu oleh pria albino bermanik biru jernih tersebut.

𝙋𝙡𝙚𝙖𝙨𝙚, 𝙁𝙤𝙧𝙜𝙞𝙫𝙚 𝙢𝙚 | Gojo Satoru [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang