"Karena Seulgi milikku bibi!"
"HAH?"
Seulgi melotot kearah Taeyong.
"Bagaimana bisa dia mengatakan itu di depan ibukku?!"-batin Seulgi.
"Apa maksud dari semua ini Seulgi-ya?!"
"I-ibu a-a-ku minta maaf. Sebenarnya aku selama ini berhutang kepada Taeyong untuk membantu ekonomi kita serta pengobatan Jihoon. Dan sekarang aku tinggal bersama Taeyong agar semua hutang ku lunas"-jelas Seulgi ia menundukkan kepalanya ia tak berani menatap ibunya saat ini.
"Seulgi...."-Taeyeon memeluk Seulgi erat.
"Maaf nak karena ibu kau harus berkorban. Ibu merasa menjadi ibu yang tak berguna bagimu"-ucap Taeyeon penuh penyesalan.
Seulgi menggelengkan kepalanya tak setuju.
"Tidak ibu! Bagiku ibu sudah menjadi ibu yang terbaik untuk ku dan Jihoon"-Seulgi membalas pelukan ibunya erat.
Mereka melepaskan pelukan satu sama lain.
"Mulai hari ini bibi dan Jihoon tinggal di apartemen ku saja ya?"-ucap Taeyong.
"Terima kasih Taeyong tapi, aku rasa itu tidak perlu"-tolak Seulgi lembut.
"Iya nak bibi sangat berterima kasih tapi, bibi tidak bisa. Cukup bibi tinggal dirumah ini saja"-timpal Taeyeon.
"Tidak! Aku tidak mau terjadi sesuatu kepada kalian. Jadi bibi dan Jihoon tinggal di apartemen ku mulai hari ini!"-mutlak Taeyong.
"Tapi Tae---"
"Tidak ada penolakan nona Kang"-final Taeyong.
Seulgi akhirnya menganggukkan kepalanya pasrah.
"Terima kasih ya hyung"-ucap Jihoon tersenyum lebar.
"Sama-sama jagoan"-balas Taeyong tersenyum seraya mengusap lembut rambut Jihoon.
"Nanti anak buahku akan membereskan barang² kalian"
"Nee"
Setelah mengantar Taeyeon dan Jihoon ke apartemen, Seulgi dan Taeyong memutuskan untuk langsung pulang ke mansion.
Di perjalanan tiada satupun diantara mereka yang berbicara, Taeyong fokus menyetir dan Seulgi yang bergulat dengan pikirannya. Sampai akhirnya Seulgi berbicara.
"Taeyong"-panggil Seulgi.
"Hm"-Taeyong menoleh sekilas kearah Seulgi dan kembali menatap kearah depan.
"Em, aku mau bicara"-ucap Seulgi.
"Sebentar ya"-Taeyong menepikan mobilnya.
"Katakanlah"-Taeyong menggenggam tangan kanan Seulgi dan mengecup nya singkat.
"Terima kasih Taeyong!"-ucap Seulgi tersenyum tulus.
"Untuk?"-tanya Taeyong.
"Karena kau sudah memberikan eomma dan Jihoon tempat tinggal di apartemen mu. Dan maaf karena aku kau harus memberikan appa ku uang sebanyak 10 milyar"-ucap Seulgi.
"Bukan masalah besar untukku"-sahut Taeyong tersenyum.
"Tapi Taeyong 10 milyar itu bukan uang yang sedikit"-ucap Seulgi.
"Kau tak perlu mengkhawatirkan itu"-balas Taeyong.
"Begini saja, aku akan membayar uang sewa apartemen mu dan uang yang telah kau berikan pada appa ku"-kata Seulgi serius.
Taeyong terkekeh melihat wajah serius Seulgi.
"Kau tidak perlu melakukan semua itu Seulgi-ya"-jawab Taeyong.
"Tapi kau sudah sangat baik padaku Taeyong"-lirih Seulgi.
"Apa kau mau aku melakukan sesuatu?!"
"Ada"
"Apa?"
"Cukup kau berada disamping ku saja, selamanya. Itu sudah lebih dari cukup Seulgi"-ucap Taeyong ia menatap Seulgi dalam².
Deg.
Seulgi terpaku mendengar penuturan Taeyong.
"Berjanji lah untuk terus bersamaku ok?"
"Aku....tidak yakin Taeyong"-ucap Seulgi pelan.
"Kau harus yakin!"
Chup
Taeyong mengecup bibir Seulgi. Seulgi membelalakkan matanya ketika Taeyong mengecup bibir nya secara tiba-tiba.
"Fi-first kiss ku!"
"LEE TAEYONG!!"
Bersambung.......
Hai aku up nih.
Jan lupa mampir yak.
❤️❤️❤️❤️💚💚💚💚
Salam:Tata💙
YOU ARE READING
𝐅𝐫𝐨𝐦 𝐝𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐋𝐨𝐯𝐞 |𝐒𝐞𝐮𝐥𝐘𝐨𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐮𝐥𝐠𝐢 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠|
Fanfiction"𝐃𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐫𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧! 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐚𝐧𝐠 5 𝐦𝐢𝐥𝐲𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮?!"-𝐒𝐞𝐮𝐥𝐠𝐢. "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞�...