Chapter 21

352 52 15
                                    

"Prilly!" Aku menoleh pada seseorang yang memanggilku. Ternyata orang itu adalah Rani.

"Kenapa?" Setelah cukup lama aku tidak bertegur sapa, baru kali ini Rani berani menegurku duluan.

"Bisa kita bicara?" Katanya.

Aku menoleh pada Ilmi. Ilmi mengangguk memberi persetujuan.

"Boleh!" Balasku singkat.

"Berdua!" Tegasnya sambil melirik pada Ilmi.

Aku menatap Rani sebentar, "Ilmi udah tahu semuanya! Gue cerita sama dia. So, gak masalah kalo Ilmi di sini."

"Oke!"

Cukup lama Rani terdiam membuatku dan Ilmi merasa jengah. Ayolah, aku ingin pulang! Hari ini terik sekali dan Rani malah mengajak ku bicara. Tidak tahu waktu!

"Jadi?" Tanyaku memecah keheningan.

"Gue minta maaf!" Kata Rani yang baru berani menatapku lagi.

"Untuk?"

"Semuanya!"

"Alasan lo lakuin itu semua?" Tanyaku  lagi. Sungguh aku butuh penjelasan!

"Itu semua untuk lo! Gue chat Alifian untuk bantu lo!" Katanya.

Aku menatapnya bingung. "Maksud lo? Bukannya lo bilang Rama yang suruh lo?"

"Sorry gue bohong, tapi gue chat Alifian untuk bantuin lo! Gue mau dia tahu kalo lo suka sama dia!" Katanya lagi. Kali ini aku terkejut bukan main. Seberani itu?

"Apa yang lo bilang?" Aku menuntut penjelasan lebih. Ayolah, siapa yang tidak terkejut jika mengetahui fakta seperti ini?

"Gue bilang ada anak akuntansi yang suka sama dia." Katanya. Hah? Gila!

"Dan lo sebut nama gue?" Tanyaku. Rani mengangguk. Cobaan apalagi ini?

"Lo sadar gak sama apa yang lo lakuin?"

Rani diam tidak menjawab apapun. Tuhan, dosa apa aku bisa mengenal orang seperti Rani?

"Lo tahu? Sejak lo chat saat itu, Alifian jadi sering lihatin gue. Gue kira dia lihatin gue karena apa? Ternyata karena ini? Jujur, gue malu! Gue malu Alifian tahu perasaan gue!"

Mau ditaruh dimana wajahku sekarang? Apa aku sanggup jika bertemu Alifian nanti?

Apa perlakuan Alifian selama ini karena rasa kasihan? Kasihan karena perasaanku bertepuk sebelah tangan? Karena Alifian tidak bisa membalas perasaanku? Menyedihkan sekali!

"Lo tahu kan perasaan Alifian buat siapa? Lo tahu jelas bukan ini yang gue mau! Gimana hubungan gue sama Aulia kedepannya kalo sampai Aulia tahu hal ini? Lo mikir sampai sana gak sih?"

Sumpah, aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran Rani. Kenapa dia bisa melakukan hal sebodoh ini?

"Sorry, Prill!"

"Dan lo pikir maaf lo bisa bikin semuanya baik-baik aja?"

"Tapi..."

"Tapi menurut gue, dia melakukan semua ini untuk kepentingan dia sendiri. Bukan untuk lo, Prill!" Tiba-tiba Ilmi menyela perkataan Rani.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Balas Rani. Mungkin dia merasa tidak terima.

"Gue punya bukti!" Kata Ilmi sambil mengeluarkan ponselnya.

"Di screenshot yang lo kirim ke Prilly, terlihat dengan jelas mulai kapan lo chat sama Alifian dan lo baru kasih tahu itu semua seminggu setelahnya." Kata Ilmi memperlihatkan screenshot yang Rani kirim padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang