Chapter 1

1.5K 133 1
                                    

""Aduh, gue bingung deh mau pilih siapa?"

"Tinggal pilih, apa susahnya?" Ilmi, sahabatku sejak SMP menimpali perkataanku.

"Masalahnya gue ga kenal sama calon Ketua OSIS tahun ini."

Hari ini memang ada pemilihan Ketua OSIS baru, itulah yang membuatku sedikit kesal. Kenapa harus memilih? Kenal saja tidak!

"Emang sejak kapan lo kenal anak-anak OSIS?" Ilmi mendelik membuatku sedikit terkekeh.

Benar juga, sejak kapan aku kenal anak-anak OSIS? Jangankan OSIS, dengan teman sekelas pun aku tak terlalu dekat. Aku memang anak yang sedikit introvert, lebih suka menyendiri dan tak terlalu peduli pada sekitar.

"Oh iya, kenapa gue ga pilih si mantan aja?" Aku sampai lupa bahwa salah satu kandidat adalah mantanku, mantan gebetan maksudnya.

"Sejak kapan dia jadi mantan lo? Dia aja ga tau kalo lo pernah suka sama dia." Dasar Ilmi, kalo bicara asal ceplos walaupun memang benar aku hanya bisa mengaguminya dalam diam.

"Terus gue harus pilih siapa dong?"

"Tenang, ada kok kandidat yang ganteng." Kalo udah urusan cowok ganteng Ilmi memang paling bisa.

"Eh tapi, bukannya kandidat Ketos cowoknya cuma satu ya?"

"Maksud gue wakilnya, dia anak kelas X. Namanya Alfian."

Alfian? Memang ada di sekolah ini yang bernama Alfian?

"Alfian? Yang mana?" Tanyaku membuat Ilmi menepuk dahinya pelan.

"Lo ga tau Alfian? Dia cukup famous loh, ganteng pokoknya." Timpal Aulia, sahabatku sejak kecil yang kini satu sekolah denganku.

"Nanti kasih unjuk ya?" Pintaku membuat kedua sahabatku ini mengangguk.

"Kita ke aula sekarang, pemilihan Ketos sebentar lagi di mulai." Kata Ilmi kemudian berlalu, aku hanya mengikuti langkahnya lalu setelahnya dia berhenti membuatku ikut berhenti.

"Itu tuh! Itu Alfian!" Tunjuknya pada lelaki yang tengah memunggungi kami.

"Yang lagi pakai dasi?"

"Iya!" Seru Aulia.

Aku mendengus. "Ah elah, dia belakangi gue gimana mau liat mukanya."

"Ya udah, nanti aja di aula lihatnya!" Kata Aulia santai, sudah membuat penasaran malah begitu responnya.

"Dasar ya kalian!" Kataku kemudian berlari mengejar kedua sahabatku itu sampai akhirnya kami tiba di aula.

"Udah kejar-kejarannya!" Kata Aulia. "Kita masuk sekarang. Jangan buat gaduh, malu udah kelas XII!"

Aku dan Ilmi hanya mengangguki ucapan Aulia lalu mengikuti langkahnya memasuki aula, ternyata sudah banyak orang di sini.

"Assalamualaikum wr. wb."

"Waalaikumsalam wr. wb."

"Baiklah teman-teman, tidak terasa masa jabatan ketua OSIS tahun lalu sebentar lagi akan berakhir. Hari ini kita akan melaksanakan pemilihan calon Ketua OSIS yang baru..."

Kenapa lama sekali kata sambutan dari pembawa acara ini? Tidak tahukah dia jika aku teramat penasaran dengan Alfian? Setampan apa sih lelaki itu? Sampai kedua sahabatku saja memujinya.

"Untuk para kandidat Ketua OSIS dan wakilnya, kami persilakan untuk memasuki aula." Akhirnya setelah sekian lama aku akan melihat wajah Alfian.

Degh!

Loving You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang