👑 Manusia Munafik 👑

310 31 2
                                    

Ost.Westlife || Nothing Gonna Change My Love For You

Westlife || Nothing Gonna Change My Love For You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍉🍉

Pintu bercat coklat yang sejak tadi tertutup rapat akhirnya terbuka. Wajah polos dengan tatapan kosong muncul dari balik pintu. Jejak air mata yang belum kering tersisa di sudut matanya.

Aku merengkuh tubuhnya yang hampir tumbang. Lemas. Tanpa tenaga. Ia seperti bunga yang tak mendapat air di musim kemarau.

Layu.

“Del ...” panggilku pelan.

“Del, sia teh gak papa?” Kedua gadis yang sejak tadi menunggu dengan cemas pun menghampiri Delina dalam rengkuhanku.

“Mas, aku mau pulang ...” lirihnya seraya menenggelamkan wajahnya ke dadaku.

Aku menatap Raina dan Senja bergantian. Kecemasan terlihat jelas di mata mereka.

“Kalian pulang aja, biar Adelina sama saya,” putusku kemudian.

Mereka saling tatap, “Ta-tapi ...” kata-kata Senja tercekat saat Raina memegang lengannya.

“Oke, Om, titip Delina ya. Ayo, Sen, kita pulang.” Raina menarik lengan Senja yang masih terus menatap ke arahku dan Delina. Gadis dengan tampang polos itu sepertinya tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Terdengar isakan kecil yang keluar dari mulut gadis dalam rengkuhanku. Pelan aku mengelus punggungnya yang mulai bergetar. Rasa sakit yang ia rasakan serasa mengalir ke ulu hatiku. Aku benar-benar nggak tega melihatnya hancur seperti ini.

🍉🍉

“Nak Al, tolong jaga Adel baik-baik ya. Saat ini dia benar-benar butuh kamu sebagai suaminya,” pesan ibu mertuaku sesaat sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Aku hanya tersenyum seraya mengangguk. Napas berat terembus pelan, kekhawatiran tergambar jelas di raut wanita itu.

Sesaat setelah mendengar kabar buruk perihal putrinya, keluarga Adelina segera datang ke rumahku. Bergantian mereka masuk ke kamar sekedar untuk menghibur gadis yang sejak pulang sekolah tadi tampak murung meski sesekali ia tersenyum. Senyum palsu untuk menutupi luka menganga di hatinya.

Setelah memastikan keluarga mertuaku telah menghilang di balik pagar, aku berbalik memasuki rumah. Pelan kututup pintu dan menguncinya rapat.

Tatapan kosong tersorot dari kedua bola mata hazelnya. Bibir yang biasanya selalu tertawa ceria kini tertutup rapat. Pipi halusnya yang seringkali merona saat aku menatapnya lekat, kini pucat seperti tak ada tanda kehidupan dalam dirinya.

Jariku menari di atas keyboard hape. Jika tak bisa meredam gosip murahan yang menghancurkan nama baik Adelina, biar kuhancurkan saja akun yang menyebarluaskan berita itu. Dengan bantuan Ardan semua pasti beres.

The Secret Marriage (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang