1.

1.7K 311 170
                                    

"Woi lah anjing, sini lo!" Teriak cowok bersurai putih itu. Ia berlari ngos-ngosan mengejar kambing putih sialan itu.

Jika bukan karena tugas MPLS yang disuruh untuk berfoto dengan kambing, Gojo mah ogah.

Kambing itu meng-embek, merasa kesal di panggil anjing. Jelas-jelas dia adalah kambing, tapi kenapa cowok itu mengira dirinya anjing?

'Oh, mungkin karena penutup mata itu?' kambing itu meng-embek embek dalam hati. 'ya dia sinting banget sih. Ngapain juga make gituan? Keren nggak, dikira orang buta iya.'

"Nah, dapat juga akhirnya. Anjing banget sih lo! Ngapain coba musti lari? Seharusnya lo itu bersyukur, di ajak foto sama gue yang merupakan cowok tertamvan sejagat raya ini."

"Mbek mbek."

TL: 'Lo jelek'

"Diem ah. Mau foto nih."

"Mbek."

"Gue bilang diem juga. Gue sembelih baru tau rasa lo."

"MBEKKK!" Seakan mengerti, kambing itu langsung menyeruduk pantat Gojo. Kambing itu merasa marah karena Gojo telah mengancam akan menyembelihnya.

'Ya kali gue di sembelih. Dapat bini aja belum gue.' ujar kambing itu dalam hati.

Gojo mah dengarnya cuman "mbek mbek mbek" doang.

Dengan perlahan, Gojo mengangkat tubuhnya, mencoba bangkit. Pantat nya terasa sangat sakit sekali akibat serudukan kambing sialan itu.

"Engkong!!!" Teriak Gojo.

Dari kejauhan, seorang kakek-kakek dengan segera menghampiri, memenuhi panggilan dari sang cucu.

"Ada apa teriak-teriak?" tanya kakek Gojo.

"Nih kambing minta di sembelih katanya." jawab Gojo asal. Sedari tadi ia merasa sangat geram dengan kambing ini. Ya, kan bentar lagi hari raya Kurban. Kali aja nih kambing mau di tumbalin, kan?

"Hah? Benar begitu Michael?" tanya Kakek Gojo seraya mengelus kepala kambingnya itu.

"Mbek~" Kambing itu bergelayut manja di perut buncit kakek Gojo. Kakek Gojo keluar hanya mengenakan kaos, dan bersarung. Karena sarungnya tidak di gulung dengan kuat, akhirnya melorot. Kambing itu langsung meng-embek panik, begitu pula dengan kakek Gojo.

Dengan segera, sarung itu dinaikkan. Kambing itu sempat mengalihkan pandangannya saat sarung itu melorot, merasa malu.

Gojo yang memperhatikan momen itu bersuara di dalam hati. 'Oh pantes aja nggak ada betina yang mau sama dia. Ternyata dia gey.'

"Ar yu gey?" Tanya Gojo pada kambing tersebut. Dan ya, kambing itu memberikan serudukan ketiga kalinya pada Gojo. Kali ini, ia menyeruduk perut Gojo, membuat orang itu meringis, merasa nyeri.

"ENGKONG, CEPAT SEMBELIH AJA DIA. MINUS BANGET AKHLAK NYA."

Saat Gojo berteriak seperti itu, kambing itu tiba-tiba menjadi kalem. Ia menatap kakek Gojo dengan Goat eyes nya. Kakek Gojo langsung tersentuh, merasa sangat kasihan.

"ENGKONG JAWAB! PILIH AKU APA DIA?"

Kakek Gojo bingung sejenak, hingga pada akhirnya ia memilih:

"Engkong pilih Michael. Setidaknya dia nggak beban kayak kamu. Kamu, udah bebal, beban pula. Mending Michael, tampan, dan anti beban. Tai nya bisa jadi pupuk, kalo tai mu?"

Di saat itu juga hati Gojo hancur berkeping-keping. "Teganya engkong... Jadi engkong lebih memilih kambing dari pada cucu mu ini?"

"Iyalah. Michael selalu ada buat engkong. Lah kamu? Datang kesini juga pas butuh doang."

"Yaudah, engkong bukan engkong aku lagi. Nggak usah temuin aku lagi!"

Kakek Gojo tak menghiraukan. Ia asik mengelusi bulu kambing itu. Michael, saat mengetahui ia terpilih mejadi sangat bahagia. Ia tersipu malu saat Kakek Gojo tersenyum padanya.

"Mbek, mbek~"

TL: 'Ah, engkong-kun~' >///<

Saat momen romantis-romantisnya, Gojo kembali lagi. "Kok engkong nggak ngejar aku?"

"Buat apa?"

"Ah engkong!" Gojo ngambek. Ia meletakkan tangganya di depan dada, ala-ala orang kalau ngambek alay gitu.
Tetap saja, ia tak dihiraukan.

Merasa kesal, Gojo langsung mendorong kakeknya. Dengan cepat, ia menjepret dirinya bersama kambing.

"AKHIRNYA BERES JUGA!"

Kambing itu berkedip, meresa kaget. Setelah loading beberapa saat, akhirnya ia sadar ternyata ia telah berselfie dengan Gojo.

Ia merasa pipi nya menghangat sehabis bersentuhan dengan pipi Gojo tadi. Michael menatap Gojo dengan intens. Saat Gojo menatapnya balik, ia malah mengalihkan pandangannya.

Perasaan Gojo menjadi tidak nyaman. Ia meneguk air liur nya, bergumam; 'jangan bilang lu suka ma gue?'

Seperti cenayang, kambing itu meng-embek mengiyakan kalau dirinya memang gey.

"Mbek mbek mbek, mbek mbek."

TL: 'I love You, Satoru-kun' >///<

Di detik itu juga, Gojo menghilang. Kambing itu merasa sedikit kecewa.

***

HARGAI PENULIS DENGAN MEMBERIKAN VOTEMENT.

DarrenChanz

KAMBING || SuguSato [BL]Where stories live. Discover now