3.

1.2K 243 137
                                    

⚠️LOW NSFW⚠️

***
Dengan setelan kaos putih polos, celana jeans hitam panjang, tidak lupa dengan penutup matanya. Kini, sang Gojo Satoru, cowok tertampan sedunia tengah berdiri di depan rumah Kakak kelasnya.

Ia mondar-mandir kesana-kemari, tampak sedikit gugup. Tangannya terangkat ingin menekan bel, beberapa saat kemudian ia menurunkannya kembali, bingung.

"Apa gue chat aja, ya?"

"Ah, tinggal pencet bel apa susahnya, sih."

Tangannya kembali terangkat. Disaat itu juga, pintu terbuka, membuat Gojo sontak kaget, hampir jatuh. Untung saja dengan sigap Suguru meraih pinggangnya, menahan Gojo agar tidak jatuh.

"Ma-makasih kak."

"Lain kali hati-hati." Suguru tersenyum, membuat Gojo berkedip beberapa saat, terpaku oleh senyuman itu.

"Mau sampai kapan berdiri di situ? Ayo masuk."

"Oh iya kak."

Saat itu juga, Suguru melingkarkan tangannya, menggenggam Gojo dengan erat. Gojo merasa keheranan, tapi ia tak berani bertanya. Hanya mengikuti Suguru yang mengantarkannya ke sofa. Ia yang di dudukkan secara perlahan, membuat dirinya semakin bingung.

'Ah, mungkin emang kayak gini cara dia nerima tamu.'

"Kenapa nggak minta saya aja buat kesana, kan kasian kamu nya." Ujar Suguru secara tiba-tiba, membuat Gojo memiringkan kepalanya sedikit, terlihat semakin bingung.

"Kamu kesini sendiri?"

"Ah, iya kak."

"Kenapa ngga minta orang antar? Selama kesini kamu ngga kenapa-kenapa kan?"

"Nggak kok."

"Oh, bagus deh. Kalau boleh tau, sejak kapan kamu jadi buta?"

"HAH?" Gojo sontak kaget.

'Owalah, asu. Jadi dari tadi dia ngira gue buta.'

"Saya nggak buta kak." Gojo berusaha tersenyum, walau sebenarnya ia agak kesal.

"Eh? Terus kenapa make gituan? Saya kira kamu buta lho. Maaf AHAHAHAHA." Ketawa Suguru pecah. Suaranya yang di dengar secara langsung lebih enak, daripada yang Gojo dengar di telpon. Saat mendengar tawa itu, entah kenapa, Gojo yang kesal lagi-lagi merasa emosinya telah hilang, terbuai oleh suara berat laki-laki yang sedang menertawakannya.

Aneh, seharusnya ia merasa terhina.
Tapi entah kenapa, tawa ini membuatnya kecanduan.

Saat Suguru berhenti tertawa, Gojo secara reflek; "yah? Udah selesai ketawanya?"

Suguru mengangkat satu alisnya.

"Eh, lupain aja."

"Yaudah, ayo sini." Suguru menepuk-nepuk kursi kosong sebelahnya.

Gojo diam, tak mengerti.

"Katanya mau fotbar."

"Oh iya kak, saya lupa."

Gojo langsung menghampiri Suguru. Dengan sialnya, jari jempol kalinya menabrak kaki anak meja, membuatnya lagi dan lagi kehilangan keseimbangan.

Lagi dan lagi, Suguru menolongnya dari sikap kecerobohannya itu.

Gojo menghela nafasnya, merasa lega ia terselamatkan.

Tapi saat melihat posisi dirinya yang berpangku pada Suguru, membuatnya gelagapan panik, ingin cepat bangkit.

KAMBING || SuguSato [BL]Where stories live. Discover now