18 [ WOLULAS ]

3.2K 345 41
                                    

"Kana" panggil ku, sekarang aku dan Kana sedang berada di halaman rumah ku, tepatnya di ayunan kayu ini, Kana baru saja pulang dari kuliahnya, waktu Kana keluar dari kampus, aku juga keluar dari kantor, akhirnya aku pun menjemput Kana dan mengajak Kana mampir ke rumah ku. "iya kenapa?" jawab nya halus lalu melihat ke arah ku.

"terimakasih" kata ku lagi. Kana pun tersenyum. "kamu mengucap terimakasih sudah berapa kali hum?" tanya nya. aku pun mengendikan bahu ku dan mempoutkan bibirku. "dih dasar bayi tua" katanya lalu mengayunkan ayunannya pelan. aku pun semakin mempoutkan bibirku. "bukan tua dih" balas ku padanya. lalu aku pun turun dari ayunan ku dan berjalan menuju belakang tubuh Kana. tanpa meminta izin aku pun mendorong ayunan Kana pelan, Kana pun menoleh kearah ku lalu dirinya tersenyum, "bayi tua welee" katanya usil kepadaku sambil menjulurkan lidahnya. aku pun terkekeh dibuatnya seperti itu. rasa letihku seakan hilang karena tingkah Kana yang sangat lucu ini.

"nakal ya dasar" kata ku lalu segera mendorong kuat ayunan kana, aku pun menghindar dari ayunan yang bergerak sedikit tinggi itu. "maaaass huwaaa takut!" kata Kana yang sedang aku usilin. matanya terpejam sambil memegang erat tali ayunan ini. tenang, ayunan ini aku dan ayah yang buat, walau udah lama tapi aku bisa mastiin kok kalau ini masih aman, dan masih kuat. "massss" teriak Kana. aku pun terkekeh di buatnya.

"astaga Mew. kamu apakan menantu ku hah?! astaga berhentikan!" kata bunda yang lari tergopoh-gopoh dari dalam rumah lalu menghampiri aku yang masih terkekeh ini. bunda menatap tajam ke arah ku. aku pun menggaruk tengkukku yang tak gatal ini. "stop bunda bilang, astaga usil sekali kau Mew!" kata bunda lagi. aku pun segera memberhentikan ayunan itu. Kana nampak pucat, dan pipinya sangat merah sekali. lalu bunda semakin mendekat ke arah ku.

di jewerlah telinga ku sama bunda. "aow! a-aow sakit bun" kata ku sambil merengek minta di lepasin. "mampus! rasain! suruh siapa usilin aku! hahaha" tawa Kana puas. aku pun terus merengek karena bunda masih menjewer telinga ku. "awas saja kalau bunda melihatmu mengusili menantu, bunda potong ya nanti titid mu biar ga bisa mantap mantap sama Kana" ancam bunda. aku yang mendengar nya pun langsung bergidik ngeri. "ampun bun, janji janji ga bakal usilin Kana lagi, jangan di potong atuh, kan kita belum pernah mantap mantap" kata ku sambil merengek. lalu bunda pun melepas jeweran itu. "dih, mikirnya" kata bunda lalu segera menabok pantatku. aku pun mengusap telinga ku yang merah karena jeweran bunda ini. "Kana kamu baik baik aja?" tanya bunda yang menghampiri Kana. "baik kok bun hehe" kekeh nya. "Kana, bilang ke bunda kalau Mew mengusili kamu oke?" kata bunda kepada Kana. Kana pun mengangguk. "siap bun, yahh tapi kasian liat mas Mew di jewer gitu ish" kata Kana lalu cemberut. "dih biarin, biar dia mendapat pelajaran karena telah berani mengusili menantu bunda" jelasnya lagi. aku pun mempoutkan bibir ku lalu berjalan menghampiri mereka. lalu aku segera memeluk Kana dari belakang. "yah bunda mah, kan tadi lagi main main doang sama Kana" kata ku yang masih memeluk Kana. "main main tapi kok bikin Kana ketakutan" ucap bunda lagi. "hehe ga masalah ko bunda, Kana hanya kaget saja" jelas Kana. "hm yasudah lah kalau kalian baik baik aja. awas aja denger teriakan lagi, bunda pukul pake penggorengan nanti" kata bunda lalu berjalan meninggalkan kami. "dih serem" kata ku yang masih memeluk Kana. "yaudah bunda mau masak lagi, awas aja kalau gosong, nanti biar Mew yang makan" katanya lalu meninggalkan kami. "dihhh kok akuuu?!" kata ku ga terima. bunda tetap berjalan tanpa menjawab pertanyaan ku.

"a-aow! astaga by" kataku saat mendapat cubitan di perut ku. Kana mencubitnya sangat keras. "sakit" kata ku lalu mengusap perutku. "nakal" kata Kana meninggalkan ku yang masih menahan sakit ini. bukan main memang cubitan Kana. berbekas bree.

setelah merasa baikan aku pun segera menyusul Kana yang terduduk di ayunan itu. "awas aja macem macem aku aduin ke bunda nanti" kata kana. "dih ngaduan" kata ku pada nya. "nyenyenye biar lah wele" katanya lalu kembali menjulurkan lidahnya. aku yang gemas pun langsung berjongkok di depannya. dan mencium gemas kedua pipi nya. "eump maass" katanya sambil memberontak. "lucu banget sih punya ku" kata ku padanya. "hehe iya dong, swag" kata kana sambil menaikan alisnya. "dih cute not swag" kata ku sambil menarik kedua pipinya itu.

"eung sakit maass ihh" katanya sambil mempoutkan bibir nya. aku pun segera mengecup bibir itu. "manis" kata ku lalu segera menyuruh Kana naik ke atas punggung ku. Kana yang paham pun langsung aku gendong dan kami sekarang sedang mengitari halaman rumah ku dengan Kana yang ada di gendongan ku. "yang, lucu ya bunda" kata Kana. "lucu apanya? galak iya" bantah ku. "dih bukan. bunda perhatian banget deh sama aku" kata Kana. "hm mungkin bunda gamau kamu kenapa kenapa kali" jawab ku. "cie cemburu cie cemburu" kata nya usil lalu aku pun segera berlarian sambil menggendong nya. usil banget si gemuy ini. "aaaa jangan lari nanti jatooohh" katanya sambil berteriak. "dih jangan teriak, nanti bunda denger" kata ku lalu memelankan laju lariku. "ish ya kamu sih suruh siapa lari lari. kan aku takut jatuh" katanya. aku pun segera menurunkan nya, lalu menarik hidungnya pelan. "iya sayangku, aku ga bakal bikin kamu jatuh kok" kataku sambil menggenggam tangannya itu. Kana pun tersenyum ke arahku.

"terimakasih sayang" kataku sekali lagi. "hum iya sama sama sayangku" kata Kana. senja sudah semakin terlihat, langit oren pun semakin pekat, aku dan Kana yang masih di halaman rumah pun kini masih berpelukan dengan hangatnya. aku pun segera menangkup pipinya yang gembul itu dan segera mencium bibirnya. Kana pun membalas lumatan ku. sungguh indah sekali. untung saja kawasan rumah ku termasuk sepi, ntah lah mau sepi atau ramai aku tak peduli, hanya Kana saja yang aku pedulikan. setelah puas berciuman aku pun segera memeluknya kembali. lalu aku melepas pelukan itu dan menggenggam tangan Kana lagi. "menikah dengan ku mau hum?" tanya ku padanya, tatapan ku hanya untuk Kana. namun Kana lagi lagi mematung disaat aku bertanya seperti itu dengan dirinya. aku pun hanya tersenyum lalu mengecup punggung tangannya.





tbc.

hmmmmm

hmmmmm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JEBOL [MEWGULF] ✓bxbWhere stories live. Discover now