MPH. 26

150K 16.2K 696
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, KOMEN JUGA DI SETIAP PARAGRAF NYA.

HAPPY READING


Samuel benar-benar dibuat sangat kesal dengan cewek dihadapannya ini, bisa-bisa nya mencegat motornya yang sedang melaju sangat cepat. Entah berada dimana pola pikirnya, intinya Samuel menganggap cewek itu tidak punya pikiran karna telah mencegat motornya.

"Mau lo apa, anjing?" Tanya Samuel mulai kehabisan kesabaran nya.

"Lo harus ikut kerja kelompok, ini buat nilai lo. Lo gak mikir ya, bentar lagi kelulusan." Ujar Cewek itu.

Samuel memutar matanya jengah. Peduli setan dengan nilainya, untuk apa cewek itu memperdulikan nya.

"Gak penting."

"Gak penting?"

"Ck. Minggir." Dingin Samuel.

"Kenapa sih lo batu banget." Kesal cewek itu, berdecak pinggang.

"Gue bilang, minggir. Budek Lo hah?!" Bentak Samuel.

"Samuel. Biasa aja dong, Lo jangan ngebentak kaya gitu. Vanya cuman ngajakin kerja kelompok, itu buat nilai lo juga." Ujar teman cewek itu yang sedari tadi menunggu didepan mobilnya.

"Cih. Kalo gak mau gue bentak, harusnya sadar diri. Gak punya malu, lo hah. Udah ditolak masih aja maksa."

"Kalo suka, bilang aja jangan jadiin kerja kelompok sebagai alesan. Jijik gue." Kesal Samuel, memakai helmnya kembali. Lalu menjalankan motornya pergi begitu saja melewati mobil cewek itu.

Mendengar ucapan Samuel yang membuatnya sangat malu, cewek itu mengepalkan tangannya kesal. Kenapa Samuel memperlakukan nya seperti itu.

"Nya. Udahlah, ngapain juga sih lo ngajakin orang yang ngga mau." Ucap teman cewek itu.

Cewek itu menghela nafasnya kasar, lalu tersenyum pada temannya. Dirinya tidak boleh menunjukkan kekesalan nya dihadapan temannya.

"Kalo bukan karna Bu Yani. Gue juga ogah kali. Males banget." Ujar cewek itu, tersenyum.

"Yaudah lah, ayo kerumah gue."

"Okey."









***************







Lagi-lagi Samuel dibuat kesal untuk kesekian kalinya. Mood Samuel yang kurang baik, menjadi tambah hancur saat melihat Mama nya berada di rumah sakit.

Tatapan datar dan dingin Samuel, sangat menunjukan bahwa Samuel Sangat tidak menyukai keberadaan Mama nya disana.

Walaupun sebenarnya niat Mama nya itu baik, untuk menjenguk Kara. Tapi tetap saja Samuel tidak menyukainya.

"Mama beliin makanan kesukaan kamu, tadi dijalan. Kamu makan dulu, pasti kamu juga cape kan habis sekolah." Ucap Mama Samuel, tersenyum hangat pada Samuel yang baru saja datang.

Samuel hanya berdecak malas, kaki nya melangkah menuju sofa yang kosong, lalu membaringkan badannya disana dan memjamkan matanya.

My Punk HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang