1.0 Engagement

22 2 2
                                    

Setelah berdebat panjang dengan Younghoon akhirnya aku mengalah dan mengiyakan permintaannya untuk turut hadir dalam upacara suci penyatuan dua orang manusia.

Itu permintaannya. Datang sebagai pasangan di pertunangan mantannya. Sekaligus membelikan jas dan gaun yang serasi.

"Ayo dong~ kamu kan kaya," pujinya padaku sambil berwajah imut.

Ya, aku kaya dan aku bangga.
Kami menuju mall sore ini untuk membeli tuxedo dan dress.

"Cha, yang ini cocok?" tanya Younghoon menunjuk setelan pria yang terpasang di manekin sebuah toko.

"Mana kutahu, kan kamu yang baca undangannya," jawabku sambil angkat bahu.

Not shy
Not me
ITZY~

Kulambaikan tangan pada Younghoon, pamit sebentar untuk menjawab panggilan.

"Halo, kenapa Jae?" jawabku di telpon.

"Kamu dimana?" tanyanya langsung.

"Mall, belanja buat acara mantannya Younghoon malam ini," jawabku sedikit merasa konyol.

Hyunjae menahan tawa sebelum melanjutkan ucapannya, "Pfft! Whatever, aku ada kabar baik, sepupumu punya riwayat di kampusmu, kedokteran juga, tapi aku belum nemu biodata lengkapnya,"

Sangat dekat. Sepupuku akan segera kutemukan, harus.
Hatiku sangat senang dengan kabar ini, kuputus panggilan itu setelah berterimakasih pada Hyunjae.

⊱ ────── {⋅. ♪ .⋅} ────── ⊰

"Gimana?"

"Coba sini deketan, kulihat dulu,"

Merotasi mataku, dengan hati dongkol aku mendekat kepada Younghoon yang sedang memilihkan dress yang cocok dengan tuxedo miliknya. Sudah 2 jam aku jadi bonekanya, dan belum ada yang pas di matanya.

"Kamu cantik pake apapun, apa ini pesona vampir?" bisiknya pelan di dekat rambutku.

Aku menoleh untuk balik menatapnya dengan ancaman, mungkin ini alasan dibalik hubungan putus-nyambung Younghoon. Bibirnya licin sekali saat memuji perempuan.

"Heh, kadal! Kamu mau telat kondangan?"

"Kadalnya ganteng~" ucapnya sambil membuka telunjuk dan ibu jarinya, lalu diletakkan dibawah dagu.

"Iyain," ucapku tersenyum geli, menurunkan tangannya.

Kami mengambil dress yang terakhir ini lalu segera pulang untuk bersiap. Acaranya tidak terlalu malam, tapi tempatnya lumayan jauh, makan waktu sekitar satu jam dari kamar sewa Younghoon.

"Cha? Kamu ga dandan?" tanya Younghoon kebingungan saat aku sudah siap berangkat kapanpun.

"Dandan? Rias diri?" beoku sambil mengerutkan alis.

"Iya, eh tapi, aku gapernah liat kamu pake riasan sih," Younghoon menatap ke arah atas, gestur mengingat.

Jujur, fashion dan rias diri adalah hal yang belum pernah menggangguku.

"Ck ck... Cewek apaan kamu?" decak Younghoon sambil berlalu ke kamarnya.

Setelahnya Younghoon kembali membawa dua biji barang yang asing bagiku. Memegang pundakku dan memaksaku untuk menghadapnya, sementara dia membungkuk di depanku.

Younghoon menggulung lengan kemeja panjangnya sampai ke siku, agar tidak terhalang. Menampakkan lengannya yang lumayan atletis, "Untung pacarku dulu nolak kubeliin facemist sama liptint, sayang banget kalo dianggurin, sama aja buang duit."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kuyang In DisgustWhere stories live. Discover now