~50~

2.7K 56 18
                                    

"Hanya kamu perempuan yang aku cintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya kamu perempuan yang aku cintai. Percaya sama aku, hanya kamu satu-satunya perempuan yang aku inginkan untuk menjadi pasangan hidupku. Aku memilih untuk hidup sendiri jika bukan kamu orangnya."

☘️Albert☘️

__________

Mobil yang dikendarai oleh Albert baru saja terparkir sempurna di area parkir pasar malam. Albert keluar terlebih dahulu, lalu membuka pintu mobil di sisi Alya. Albert mengulurkan tangan kanannya, disambut dengan baik oleh Alya. Tangan kirinya berada di atas kepala Alya menjaga kepala gadisnya agar tidak terbentur pada bagian atas mobil.

"Makasih," ucap Alya tak lupa dengan senyuman manisnya.

"Mau beli apa dulu?"

"Mmm, aku pengin permen kapas."

"Ayo!" ajak Albert.

Albert menggenggam erat tangan Alya takut gadisnya akan hilang jika dia lepaskan begitu saja.

"Itu dia!" ujar Alya ketika melihat penjual permen kapas.

Albert dan Alya segera menuju penjual permen kapas.

"Mas, permen kapas yang itu satu," pinta Alya pada sang penjual.

"Kamu mau?" tawar Alya dijawab gelengan oleh Albert. Laki-laki itu memang tidak terlalu menyukai makanan manis.

"Berapa?" tanya Albert.

"Tiga puluh lima ribu."

Albert mengeluarkan selembar uang bernilai lima puluh. "Kembalian

ya ambil aja."

"Makasih Mas, semoga hubungannya langgeng terus," Albert menanggapi dengan senyuman tipis.

"Mau beli apa lagi?"

"Dimsum, cilor, lumpia, sama pentol."

"Ayo kita beli!"

Albert dan Alya berkeliling mencari makanan yang ingin dibeli oleh gadis itu. Ketiga makanan yang diinginkan oleh Alya sudah terbeli, mereka juga sudah membeli air minum tinggal pentol saja yang belum terbeli.

"Nah, itu dia!" tunjuk Alya pada sebuah stand makanan.

"Ayo!" ajak Alya pada Albert yang hanya berdiam diri.

"Itu makanan yang kamu maksud?" tanya Albert ragu.

"Iya, ayo ke sana."

"Enggak boleh. Kamu beli makanan yang lain aja," tolak Albert mentah-mentah.

"Loh kenapa? Tadi kamu setuju buat beliin aku pentol."

Albert terlihat kebingungan mendengar perkataan Alya. "Aku tidak tau makanan yang kamu maksud itu makanan yang pedas."

ALYA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang