~29~

3.5K 118 2
                                    

"Aku gak suka sama kehadiran kamu,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku gak suka sama kehadiran kamu,"

🍁Alya🍁

__________

"Kamu siapa?"

Deg

Albert tertegun saat mendengar penuturan gadis di hadapannya.

"Lo bercanda kan?"

"Jangan pegang-pegang!" sentak Alya saat Albert menggenggam tangannya.

Albert menatap sekelilingnya meminta jawaban. Tidak mungkin gadis itu amnesia kan.

Fani menghampiri putrinya lalu mengusap kepala putrinya dengan sayang.

"Sayang, kamu serius tidak mengenal dia?" Alya menggeleng sebagai jawaban.

"Memangnya dia siapa sih, peluk-peluk aku segala," gerutu Alya kesal.

Seluruh orang yang berada di ruangan itu menatap Alya bingung. Tadi saat mereka datang Alya mengingat mereka, namun bagaimana mungkin gadis itu melupakan Albert.

"Apa lo ingat gue, Al?" tanya Arham memastikan.

"Kamu kira aku hilang ingatan apa, kamu kan Arham. Lagi pula kita satu kelas gimana aku gak ingat."

Seluruh orang yang berada di ruangan itu menatap Alya bingung. Bagaimana bisa gadis itu mengingat semuanya kecuali Albert?

Fani menekan bel yang ada di samping brankar. Tak lama setelah itu datang seorang dokter bersama beberapa perawat. Fani menjelaskan apa yang terjadi mengenai kondisi anaknya. Dokter itu mengangguk mengerti lalu memeriksa Alya.

"Karena benturan di kepalanya yang sangat keras waktu kecelakaan menyebabkan pasien mengalami amnesia pasca-trauma atau sering disebut PTA," jelas sang dokter.

"Kenapa dia cuman tidak mengingat saya?"

"Untuk hal tersebut, sepertinya pasien berusaha untuk melupakan kenangan yang buruk baginya sehingga pasien hanya melupakan hal tertentu."

Albert tersenyum getir mendengar perkataan dokter itu.

"Tapi putri saya bisa sembuh kan, Dok?"

Dokter itu mengangguk, "Pesan saya jangan terlalu memaksakan pasien untuk mengingat sesuatu karena itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan pasien."

Fani tersenyum lega mendengar jawaban dokter. Setelah tak ada lagi yang ditanyakan oleh keluarga pasien, dokter itu pamit pergi bersama perawat.

"Jadi aku hilang ingatan?" tanya Alya bingung.

Fani tersenyum lalu mendekat ke arah anaknya.

"Hanya untuk sementara, nanti kamu bisa mengingat semuanya lagi."

ALYA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang