25. Caca gapapa.

6.4K 443 22
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.

Terkadang apa yang kita lihat berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Ooo

Kini Aldi dan Caca tengah berada di meja makan, Caca duduk di samping kanan Aldi dan di kirinya ada Aini, Anna duduk di depan Aldi dan Tomi sedang tidak ada di rumah, pria itu ada tugas di luar kota.

"Caca mau makan apa? Biar Abang ambilin," ujar Aldi, Caca menggeleng lalu tersenyum, "Caca mau ambil sendiri," tutur Caca, ia mengambil piring dan mulai menyendok nasi, tatapan Caca beralih pada daging ayam yang berada di piring, hanya ada tiga potong, lagi-lagi Caca menghela nafas lalu mengambil tumis kangkung dan goreng tempe kedalam piringnya.

"Loh kamu ga ngambil lauknya Ca?" Tanya Aldi heran, Caca tersenyum. "Caca makan sama ini aja," tutur Caca, ini bukan pertama kalinya Caca makan tanpa ikan, saat Tomi pergi keluar kota Anna memang selalu meminta kepada bibi untuk menghemat, ia selalu menyuruh Bi Ijah untuk membeli ikan hanya 3 potong, untuknya, Aini dan Aldi, Caca mah makan apa adanya. Terkadang juga Caca makan bersama bibi di dapur, sisa makan dari ketiganya.

Aldi menghela nafas, lalu mengambil sepotong daging ayam dan menaruhnya di piring Caca, "bang jangan, Caca ga mau," tutur Caca ia taruh kembali ayam tersebut pada piring Aldi.

"Udah ambil aja, Abang mah gampang," Caca menggeleng, ia tatap wajah Mamahnya yang terlihat sangat jutek. "Caca nggak suka ayam," tutur Caca bohong, lagi-lagi ia tersenyum.

"Aldi, makan."

Aldi berdecak menatap Mamahnya, "Mah, kenapa Mamah hanya beli ayam 3 potong? Caca kasian Mah," tutur Aldi, yang masak memang bi Ijah tapi Aldi tau yang belanja adalah Mamahnya.

Anna menaruh kasar sendok yang ada di genggaman nya, "kamu tuli? Caca bilang sendiri dia ga suka ayam. Repot banget!"

"Aldi makan!" Titahnya lagi, Aldi menatap Anna tidak percaya, Aldi tertoreh kala tangannya di genggam oleh Caca, "Abang udah ya? Caca ga suka," tutur Caca.

"Tapi—"

"Gapapa, Caca makan sama ini aja, Caca kan nggak suka ayam," tutur Caca memotong ucapan Aldi, ia tersenyum. Aldi tau Caca tengah berbohong, ia pun membagi dua ayam yang ada di piringnya lalu ia taruh di piring Caca. "Makan, Abang ga suka kamu bohong."

"Ab—"

"Makan Caca," perintah Aldi, lagi-lagi Caca tersenyum, ia senang melihat Aldi kembali perhatian padanya. "Makasih," tutur Caca tulus, Aldi mengangguk.

"Bangsat," umpat seseorang dengan sangat pelan.

°Caca°

Ceklek.

Caca tertoreh kala mendengar suara langkah kaki, senyumannya terbit saat melihat abangnya semakin mendekat, Caca pun merubah posisinya menjadi duduk.

"Abang—" gumam Caca.

Aldi duduk di samping Caca, seketika air mata Aldi menetes, ia menghela nafas berat. Aldi merasa sangat bodoh telah membenci Caca, selama bertahun-tahun ia menjauhi Caca bahkan tidak memperdulikan Caca, sehingga Caca tumbuh menjadi gadis apa adanya, hati Aldi teriris kala melihat Caca betapa pasrah nya saat di meja makan tadi, ia bahkan baru sadar jika Caca selalu makan apa adanya, sedangkan Aldi terkadang suka membuang lauk seenaknya, tapi adiknya itu tidak pernah mengeluh, ia selalu tersenyum.

CACA GAPAPA [END]Where stories live. Discover now