Chapter 3

174 22 1
                                    

Cho Ah tak henti-hentinya tertawa saat Ara menceritakan kejadian kemarin yang menimpanya. "Ibumu itu memang luar biasa Ara. Oh, ya Tuhan, aku bahkan sampai menangis karena tertawa"

"Heuh. Di jaman sekarang, siapa yang percaya akan ramalan - ramalan"

"Tapi, beberapa orang memang masih percaya hal-hal seperti itu. Mereka bahkan memakai jasa Cenayang untuk keberhasilan karirnya"

"Yang jelas aku tidak ingin percaya. Ibuku itu memang sangat aneh" ucap Ara sambil mengunyah cemilannya.

Cho Ah mendekatkan dirinya pada Ara "Mungkinkah..., kau akan mendapatkan pekerjaan berkat Cenayang itu dekat-dekat ini?"

"Cho Ah-ya..."

"Atau mungkin..., kau akan bertemu dengan jodohmu. Kau kan, sudah mandi kembang tujuh rupa, wkwkwk"

"Ya, Cho Ah-ya... Berhenti menggodaku..."

"HAHAHA"

###

Ponsel pria itu terus berdering, namun ia sama sekali tidak bergeming dari layar komputer di depannya. Wajahnya yang serius, seolah memberi tanda bahwa ia sedang sangat sibuk. Ponsel itu terus berbunyi, berkali-kali hingga membuat Kim Taehyung geram. Dengan perasaan marah, ia meraih ponsel tersebut dan mengangkatnya.

"Mengapa kau susah sekali untuk dihubungi?"

"Aku sedang sibuk, eomma." Jawabnya singkat.

"Bagaimana mungkin kau datang ke Korea tidak mengabariku?"

"Aku bilang aku sedang sibuk. Aku tidak ada waktu untuk menghubungimu"

"Mengapa pergi ke villa, mengapa tidak pulang ke rumah? kau tahukan, aku sangat merindukanmu, Taehyung..."

"Aku suka disini, lagi pula disini tenang hingga aku bisa fokus bekerja. Aku harus kembali bekerja."

"Taehyung-a... pulanglah bertemu dengan ibu, hmm?"

"Eomma, aku tidak ada waktu. Sudah yah, aku tutup telefonnya"

Kim Taehyung menekan tombol merah mengakhiri sambungan telefon dengan ibunya. Ia memang tidak memberitahu kedatangannya kepada ibunya. Baginya hal itu bukanlah sesuatu yang penting.

###

Lagi-lagi Ara harus menelan pil pahit. Email penolakan itu sangat sering masuk di emailnya. Ia meringis memandangi tulisan yang sudah sangat sering ia temui tiap kali ia melamar pekerjaaan.

"Aku bilang juga apa? Cenayang itu berbohong. Buktinya? Aku gagal lagi..." ucap Ara tak bersemangat.

"Jangan menyerah. Ayo coba lagi" ucap Cho Ah menyemangati Ara.

"Aku sudah tidak bisa lagi. Aku benar-benar muak dengan semua ini"

"Ara, jangan bicara seperti itu..." Ara menghela napas frustasi.

"Cobalah satu kali lagi. Jika kau gagal, ya sudah, menyerah saja pada mimpimu." ucap Cho Ah.

"Oh?"

"Kalau kau gagal lagi di percobaan selanjutnya. Jika kau ingin menyerah. Ya sudah, menyerah saja. Aku tidak akan melarangmu lagi. Mungkin kau benar, kau tidak berbakat di bidang ini"

My Savage Boss Kim (END)Where stories live. Discover now