13. pulang

2.5K 437 27
                                    

Happy reading~

Typo!!!!

.

.

.

.

Tepat seminggu lalisa di usir dari rumahnya kini ayah tirinya menelpon, menyuruhnya untuk kembali. Rasa senang yang lisa rasakan mampu menular pada jisoo yang tersenyum ikut bahagia. Gadis dengan poni imut itu tengah bersiap setelah mendapat panggilan tanpa menunda ia langsung berberes.

Jisoo menghela nafas pelan, berdiri di sisi gadis yang duduk di tepi kasur, dengan hoodie hitam berada di genggaman, menggurainya lalu memasukkan tubuh mungil itu kedalam hoodie hitam besar, entah milik siapa.

Lisa sedikit melenguh, sulit bernafas.
"eonnie, ini milik younghoon. Aku ingin mengembalikannya tapi lupa. Kenapa eonnie memasangnya padaku" ucapnya setelah berhasil menyembulkan kepala, namun terus mengikuti intruksi jisoo, mengangkat tangan guna mempermudah jisoo memasukkan kedua lengannya.

"hari ini sangat dingin, kau harus mengenakan pakaian yang lebih hangat. Lagi pula younghoon tak akan marah jika kau memakainya lagi"

Tutur kata lembut penuh perhatian yang jisoo lontarkan mengundang senyum manis lalisa, kehangatan yang jisoo berikan persis seperti ibunya dulu.

Grep!!!

Jisoo tersentak, merasakan pelukan tiba tiba lalisa di perutnya yang ramping.
"hei kenapa?!"

Lisa mendongak, tanpa melepas pelukan, menaruh dagunya di atas perut jisoo yang merunduk menatap lisa dengan senyuman terukir di bibir pinknya.
"eonnie, terima kasih. Aku beruntung mempunyai dirimu dalam hidupku, kau sangat baik mungkin ucapan terimakasih tak cukup untuk membalas kebaikan mu padaku tapi hari ini aku hanya bisa mengatakan itu, suatu saat nanti ku harap kau selalu bersamaku agar aku bisa membalas semua kebaikanmu"

Jisoo terkekeh, mencubit kedua pipi tembem lalisa yang sontak melepas pelukan, melenguh sakit dengan kedua tangan sibuk melepaskan cubitan.
" aw~ eonnie ssh~ sakit le_lepas"

Jisoo melepaskan cubitan pada pipi tembem lalisa yang langsung menimbulkan raum merah dan ringisan dari bibir ranumnya. Ia mengernyit menatap lalisa yang terus mengeluarkan ringisan dengan tangan menggosok kedua pipi tembemnya.

"apa sangat sakit?!" tanya jisoo sedikit merasa  bersalah sembari Mengusap lembut kedua pipi tembem itu.

Lisa menunduk dalam tak menjawab jisoo yang semakin merasa bersalah.
"lisa, apa sangat sakit? Maafkan aku, aku hanya gemas tak bersungguh sungguh ingin  menyakitimu"

ppffftth hahaha

Tawa keras lalisa mengejutkan jisoo, membelalak saat ia tahu bahwa lalisa sudah mengerjainya.

''Yak~ dasar anak nakal, kau mengerjaiku. rasakan ini''

jisoo menyerang lalisa dengan sebuah gelitikan ia berikan di perutnya yang ramping menimbulkan warna merah di wajah lalisa yang tak mampu menahan geli.

''hahaha eonnie maafkan aku, haha berhenti eonnie aku harus pulang''

Mendengar itu jisoo langsung berhenti, raut wajah sedih terpapar jelas diwajah gadis cantik yang lebih tua darinya itu walaupun senyuman manis tak ia lunturkan.

Ia membantu lalisa berdiri, memeluk sejenak gadis imut yang ia anggap adiknya itu lalu menatap lalisa.
"jika ada apa apa datang lah padaku, pintu rumah akan terus terbuka lebar untukmu"

Lisa mengangguk lucu, menampilkan gigi putihnya yang tertata rapi lalu kembali memeluk jisoo.
"aku menyayangimu"

.

Satu Satunya GADIS (lalisa) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang