31. malu

1.5K 358 26
                                    

Happy reading~~

Typo!!!

.

.

.

.

Semenjak kejadian yang tak pernah ia duga dua hari lalu, selama itu juga lalisa bolos sekolah. Malu untuk sekedar menunjukkan wajah pada teman temannya.

Kini, ia menemani jisoo bekerja dengan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuhnya.

"kenapa bolos lagi lalisa? Apa ayahmu tak tau?" jisoo mendekati lalisa yang duduk didekat jendela minimart, menelungkupkan wajah diatas meja.

"ayahku tak tau eonnie, mereka hanya tau aku berangkat kesekolah" cicitnya tanpa mengubah posisi.

Jisoo menghela nafas pelan, meraih satu kursi lalu duduk disisi lalisa.
"apa kau akan terus begini lalisa, kau bahkan belum menceritakan masalahmu padaku"

Lalisa menggeleng.
"aku malu menceritakannya padamu eonnie"

"kenapa harus malu, aku sahabatmu. Dari dulu juga kau terus mengeluh padaku__" jisoo menjeda ucapannya, menatap lalisa serius. "apa aku bukan sahabatmu lagi lalisa"

Mendengar itu lalisa mendongak, menatap jisoo cemberut dengan sebuah gelengan cepat.
"tidak eonnie, kenapa kau berbicara seperti itu?"

Jisoo mengedipkan bahu, bersidekap sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"siapa tau. Kau kan sudah banyak teman, mudah saja untuk melupakanku"

"eonnie, jangan bicara seperti itu" lalisa melengkungkan sudut bibirnya kebawah, menggoyang pelan lengan gadis cantik yang lebih tua darinya itu.

"kalau begitu ayo ceritakan"

"embh... a-aku malu" suara lalisa mulai lirih, menunduk, menatap tautan tangannya. "eonnie, seseorang__ me-menciumku saat pertandingan selesai, dihadapan semua orang bahkan disana ada teman temanku hiks"

Jisoo terkejut, tentu saja. Segera memeluk lalisa yang mulai terisak pelan. Ia tahu lalisa, gadis imut yang sudah ia anggap adiknya itu pasti shock.

Lalisa yang hanya memilikinya, tak pernah berpacaran dan baru saja mempunyai beberapa teman laki laki, akan merasa hal yang dilakukan laki laki br*ngs*k itu adalah pelecehan. Ayolah lalisa gadis baik baik.

"eonnie, a-aku takut ayahku tau. Dia akan memarahiku eonnie hiks"

"ssstt~ tak akan, aku bersamamu" jisoo menatap lurus kedepan, terus mengusap lembut surai hitam lalisa dengan menahan sebuah amarah. "kau mengingkari janjimu taehyung" gumamnya.

.

.

Plak!!!

"jisoo, apa yang kau lakukan?" Taeyong, segera berdiri diantara taehyung dan jisoo.

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu, taehyung sudah berjanji padaku untuk menjaga lalisa tapi kenapa seseorang bisa menciumnya dihadapan kalian semua" ucap jisoo, menatap semua laki laki yang berdiri didepan minimart.

Mereka semua terdiam, memalingkan wajah, menunduk juga berdecih saat tatapan jisoo menajam. Mereka juga tau ini kesalahan mereka, sudah lalai menjaga lalisa sehingga jhonny sang rival yang kesal, tak terima kekalahannya malah melampiaskan kekesalannya pada lalisa.

Laki laki baj*ngan itu tau kelemahan mereka.

"maaf jisoo___ kami kesini ingin bertemu lalisa" sehun yang biasanya menampilkan kekonyolan kini tampak berubah, menatap serius jisoo.

Satu Satunya GADIS (lalisa) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang