Ada kabar dari 'Dia' yang selama ini kau kagumi. Tentangnya yang selalu menjadi rindu dalam diam. Tentangnya yang selalu menjadi khayalmu semata. Dan ... tentangnya yang selalu menjadi objek dalam tatapmu.
Pernahkah kau membayangkan jika selama ini yang kau suka ternyata membalas rasamu? Menjadikanmu sebagai khayalannya semata? Yang tak tergapai saat rasa itu dipendam ... pernahkah kau membayangkan?
Tentang dia ... si pemilik hati.
Saat dirinya menjadi pria yang kau sukai, semua tentangnya selalu kau amati. Pikiran negatif pun pasti pernah mampir dalam ruang logikamu. Kala dirinya yang tak mungkin membalas rasamu.
Namun, ini dia ... si pemilik hati.
Dia tersenyum ... karenamu.
Dia tertawa ... untukmu.
Dan dia bercanda ... hanya padamu.
Lalu, dia menyatakan rasanya. Si pemilik hati yang selama ini telah merajai hatimu. Dia yang selama ini kau tunggu hadirnya telah datang. Bagaimana rasamu?
Teruntuk dia, pemilik hati.
Terima kasih. Hanya dua kata itu yang mungkin paling awal tanpa sadar kau ucapkan. Sebab, ternyata penantian panjang itu tak semudah yang dikatakan. Butuh perjuangan lebih kala 'Dia' membagi senyumnya untuk orang lain.
Selamat, kau telah berhasil. Menunggunya tanpa kepastian, kalian telah berhasil. Selamat ....
Ruang_Cy
22-06-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aksaraku Berbicara
PoetryHanya sekedar kalimat yang selama ini menjadi rahasia. Teruntuk kamu, pangeran hati yang tak mungkin tergapai. Ada pesan dari aku, perempuan pengagum rahasiamu. Yang mungkin ada sekitarmu, hanya menatap. Yang mungkin ada di sampingmu, hanya menjadi...
