✨Ada Apa Dibalik Foto Ini✨

127 3 0
                                    

Ftnya rahasia hrhehheh.....

[GAISAN NAMANYA. AWALNYA CUMA MAU CARI MIK UNTUK SYUTING ASMR DI SALAH SATU TOKO MUSIK TERNAMA DI SALAH SATU MALL YG BERADA JAKARTA. SORE ITU SEKITAR PUKUL 4, SAYA BERNAMA WILDAN DAN RIO DENGAN SEMANGAT 45 BERSERI-SERI SUDAH MENYAKINKAN KITA AKAN DAPATI BENDA TERSEBUT]
.

.

.

.

.
********
" Gak sabar pengen buat konten asmr pakai mik baru!" Ucap saya teriak girang.

Dengan ekspektasi yg tinggi saya berharap hari itu adalah hari yg indah. Walaupun sebelumnya kalian tahu, gak? Saya dapet telepon berupa amarah salah paham dari beberapa teman saya.

Tapi hal itu tak jadi masalah bagi saya. Karena biasanya orang emosi akan melakukan hal yg tak disadari, contohnya marah-marah kepada orang lain. Saya hanya harap maklum saja. Maklum, lagi panas dan emosi. Saya santai sampai akhirnya amarah pun reda. Biasalah, ya, masalah pertemanan. Hehhehe.....

Sampailah saya di toko musik tersebut dan...eng inggg ennngggg....

Yg saya dapati adalah mas-masnya yg super judes. Tatapan matanya sinis.

Saya? Seperti ditabok petir. Duaaaaarrrrr!
Lalu? Dapet barang yg saya butuhkan tidak, dapat perlakuan baikpun tidak.
Lengkap!!

" Kalau yg lain, mas? Ada gak? Saya bertanya berharap ada benda lain yg saya dapatkan.

" Mas, mik yg ini ( menunjukkan gambar di contoh) ada gak?" Masih dengan nada manis dan wajah yg unyu ini.

" Disini gak ada. Adanya tempat lain, itu juga mahal banget," jawab mas-masnya sinis dan yaaaa gitu lah....

" Berapa?" Tantang saya, dengan emosi yg hampir saja tersulut.

" Mahal, 15 juta." Lirikanya seperti menilai kami tak mampu beli.

" Adanya yg mana, yg di sini?" Kami masih bersabar dan bertanya layaknya calon konsumen.

" Enggak ada!" Dengan judesnya si mas menjawab dan langsung bergegas pergi entah ke mana.

" Hummmm, ayo pergi ...." Ucap saya kecewa dan meninggalkan tempat tersebut.

Sedikit marah. Wajar. Emosi? Wajar rasanya. Manusiawi.

Sudahlah dapat telepon amarah dari temen sendiri, dijudesin mas-mas toko musik. Benda yg dibutuhkan pun tak dapat. Ya, Allah.... Sabar. Lupain soal telepon amarah, gak terlalu penting. Udah saya laupain juga. Anggap tak pernah terjadi.

" Nyebelin bnget mas-masnya. Udahlah gak ada adab, gak sopan layani pembeli, ucapanya seperti meremehkan. Kalau mau nyombong, sih. Ibarat 10 ribu juga aku ambil." Ucapanya saya dalam hati berceloteh. Wkwkkwkw harga gak masalah, yg penting MURAH.

*Lalu kami kesalah satu resto dan makan. Hitung-hitung isi tenaga. Mungkin saja saya sedang mengalami lapar, lalu maknlah kami, walaupun gak sampe kenyang bego.

Setelah makan, saya dan TIM RICIS kembali ke mobil namun ada yg tertinggal rasanya. Apa?

" Rio, Wildan. Kita balik ke toko musik tadi, yukk...." Ajak saya pada Rio dan Wildan.

" Ngapain?" Jawaban serentak keluar dari mereka berdua yg keheranan.

" Kan barang yg dicari gak ada. Miknya ga ada. Masnya judess...."

" Ada rasa yg belum diselesaikan. Ada hati yg tertinggal dan ada pesan yg harus aku sampaikan pada sales-nya." Entah apa yg ada di hati ini, saat itu.

Lalu dari lantai satu naiklah kami kembali ke lantai tiga demi ingin menyampaikan yg belum terselesaikan. Ntah mengapa hati ini begitu yakin dan berani untuk melakukan hal yg mungkin buang-buang waktu ini. Ntah Allah menyelipkan pesan apa dalam kejadian saat itu.

" Siap, ya. Aku mau negur mas-masnya kalah dia masih judes...." Ucap saya dengan langkah gagah menuju toko musik itu.

Sampailah kami pada pintu masuk dan mas-mas sales-nya masih memainkan musik yg lain saat itu.

" Cari yg paling mahal, yoooo....." Nada saya tinggi dan sedikit berteriak. Tujuannya, sih biar mas-masnya dengar dan melayani kami. Nyatanya nihil. Wkwkkwk.

" Yahh, dia gak layanin dan noleh ke kita..." Kata Wildan

" YUHUUUUU, MAS. GITAR PALING MAHAL YG MANA?" Ucapan keluar dari wajah pas-pasan dan sambil naikin alis

Seketika tampang dan perlakuan mas-masnya ke kita berubah dratis. Ya, Allah. Apakah sebagai calon konsumen harus kaya raya dulu, kah, baru dilayani dengan baik?

Lalu sambil proses bayar, kami menoleh ke arah keyboard yg berbunyi. Ternyata ada satu anak laki-laki memainkan sebuah keyboard terbata-bata namun indah.

Ia sedang memainkan slah satu lagu Indonesia, dan seketika saya, Rio dan Wildan langsung menghampiri dan ikut menyanyi. Sekitar 3 lagu berlanjut, saya bertanya pada beliau....

" Kamu kenal saya, gak?" Lagi sok ngartis nih, ceritanya

" Enggak..."
.

.

.
#maafcritanyapotongdulusmpesiniduluyahhntardilanjutkokhhehe....🤗💜💜

SAYA PAMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang