🔥Pembicaraan🔥

1.4K 186 50
                                    

Haloooooo ketemu lagiiii❤️
.
Sebenernya author sekarang lagi sibuk banget tapi ya udah deh sempetin buat update😂
.
Happy reading❤️

Arga menatap Givella yang juga tengah menatap ke arah Adara dengan tatapan tak enaknya. Sebenarnya yang di mau oleh Givella ini apa? Kemarin malam ia menyuruhnya pulang bersama Adara, dan sekarang ketika dirinya sudah berada dirumah bersama Adara, Givella malah memberikan respond tak enak seperti ini kepada bumil itu

"Harus pakai cara kabur begitu?" tanya Givella kemudian

Adara masih menunduk, ia tak mau menatap Givella karena merasa takut

"Jangan salahin Dara, aku yang kabur bukan dia" sahut Arga tegas

Givella membentuk bibir nya seperti huruf "O", kemudian mulai menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. "Kamu ngerasa bangga meskipun udah buat orang tua khawatir, hm?" tanya Givella lagi

Arga hanya menatap ke arah Givella, tanpa menjawab sepatah kata apapun. Sedangkan di sisi lain tangan Dara mulai menggenggam tangan Arga erat. Menyalurkan segala kerisauannya disana

Givella berdiri dari duduknya, "Bisa nggak lain kali lebih dewasa lagi kalau ada masalah, bukan main kabur aja" omel nya kemudian, sambil menyedekapkan kedua tangannya di depan dada

Arga hanya mengangguk kecil, namun raut tegas dari wajahnya tak luntur sama sekali

Aldani menghela nafas, "Kalau masih pakai emosi nggak akan selesai nanti mah..." tegur nya mengingatkan

Givella mengangguk kemudian kembali duduk di tempatnya semula. Semuanya hening sejenak, seolah masing - masing mulai menata kalimat untuk berbicara

"Arga... bener - bener niat sama Dara?" tanya Aldani tiba - tiba

Arga hanya menatap tegas ke arah Aldani, ia belum ingin menjawab apapun sekarang. Ia fikir orang tuanya sendiri sudah tau jawabannya, masa iya selama ini ia memperjuangkan Adara di depan mereka tak pernah mereka lihat

"Papa nggak mau kalau kamu main perempuan sana sini nak..." sambung Aldani

Arga kini mengubah lagaknya dengan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, menghela nafas kemudian kembali fokus ke arah Aldani

"Terus selama ini Arga begini apa nggak pernah kelihatan dimata kalian?" tanya Arga balik, membuat Givella kembali menatapnya tajam

Aldani menghela nafas, "bukan begitu Arga.... kamu juga tau sendiri akibat nya gimana nantinya" sanggah Aldani

Arga tersenyum miring, "Apa pah? Karena Raga yang drop waktu itu?" sarkasnya

"ARGA!" Givella dengan cepat membentak Arga, namun Aldani segera melerai nya dengan memegang lengan wanita itu. Raga yang duduk di sebelah Givella hanya bisa terdiam menyaksikan semuanya sekarang

"Kenapa mah? Arga salah ngomong?" tanya Arga tak gentar.

"Kamu punya fikiran gak? bilang kaya gitu sekarang hm" sahut Givella emosi

Arga tersenyum menatap ke arah Givella, "Arga punya otak mah, fikiran Arga juga masih normal." jawabnya lembut

Givella membuang muka, enggan menatap ke arah Arga lagi. Sedangkan Aldani mulai pusing sendiri sekarang, terlalu rumit kondisi nya saat ini

"Pah, mah, Arga udah pernah bilang. Arga bakal jelasin ke Raga, niat Arga disini adalah tanggung jawab mah, pah. Apa salah Arga begitu?" ujar cowok itu kemudian

Raga menatap Arga dengan tatapan yang sulit di artikan, "Tanggung jawab? dengan cara lo yang ngejauhin keluarga lo sendiri Ar?" tanya Raga balik

"Gue nggak menjauh Ga, kalian yang buat gue menjauh." ucap Arga kemudian

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang