🔥Pamit🔥

1.5K 173 33
                                    

Yaudah iya ini update lagi, biar kalian seneng😂🤧

Kalian bener - bener ya, double up, tripple up, kasihanilah author ini 😭😭😭😭😭
.
Sampein dong pendapat kalian tentang cerita ini?
.
Maaf ya, kalau cerita nya buat kalian bosen dan kalian nggak suka🙂 tapi author tetep usahain yang terbaik buat kalian ya🤧❤️
.
Happy reading❤️

Kalian tau kan, dalam kamus Aldani tak ada yang namanya kata main - main. Ingat sendiri seniat apa dirinya dulu untuk mendapatkan Givella sampai akhirnya terjadi hal yang sempat membuat keduanya rumit kala itu. Menandakan bahwa Aldani tak pernah main - main dengan ucapannya

3 hari setelah Arga datang dan mereka berdebat diruang kerja kantor nya. Adara benar - benar telah resmi berpindah ruang rawatnya ke rumah keluarga Givenous. Bahkan, Aldani menyulap satu ruangan yang ada didekat ruang keluarga nya itu semirip mungkin dengan ruang rawat yang ada di rumah sakit. Bahkan mungkin bisa terbilang jauh lebih baik dari pada ruang rawat rumah sakit.

Tubuh Adara yang masih tetap terbaring lemah di atas ranjang ber-roda itu perlahan didorong masuk ke dalam ruangan yang memang sudah Aldani siapkan di rumahnya. Yang mengurus semua itu benar - benar tenaga medis yang memang sudah di bayar mahal oleh Aldani, bahkan untuk menjamin keadaan Adara, Aldani sudah menyiapkan seorang dokter spesialis yang cukup terkenal sebagai antisipasi siapa tau sewaktu - waktu kondisi Adara memburuk

Perihal Arga dan teman - temannya, satu hari yang lalu mereka sudah setuju untuk berangkat ke negara itu. Kalau kata Gio, sekalian mereka jalan - jalan. Namun bagi Arga, jika perginya adalah dengan alasan untuk menghabisi seseorang, itu sama saja artinya dengan ia menggadaikan nyawanya, begitu pula dengan teman temannya.

Bukankah kalian sudah tau? Bahwa Italia adalah sebuah negara yang terkenal dengan para mafianya yang tidak bisa dianggap remeh tentunya. Jika ia berhasil menghabisi Darren, ia akan pulang dengan penuh kemenangan, namun jika tidak, maka sudah dipastikan mayatnya lah yang akan tiba dirumah nya

"Kalian harus istirahat sekarang, besok jadwal penerbangan jam 10 siang" ucap Givella di hadapan Arga dan juga ke empat temannya

Mereka berempat memutuskan untuk menginap dirumah Arga malam ini, dan tentunya sudah siap dengan barang bawaan mereka masing - masing.

Arga mengangguk, kemudian ia melangkah kan kakinya memasuki ruangan Adara. Perlahan berjalan mendekat ke arah wanita yang sangat ia cintai itu

"Dar.... masih nggak mau bangun ya?" tanya Arga lirih

Ia mendudukan dirinya di sebuah kursi di samping ranjang Adara, menggenggam tangan wanita itu erat, menyalurkan segala apa yang ia rasakan dihatinya

"Besok aku pergi ke Italia, kamu baik - baik ya. Nggak lama kok, cuman 2 minggu aja" ucap Arga sendu, menatap ke arah Adara dengan ekspresinya yang tak bisa dijelaskan

Tangannya dengan lembut mengelus punggung tangan Adara, "Janji ya, kamu bakalan bangun kalo aku pulang" sambung cowok itu lagi

Tangan Adara ia tempelkan ke kulit pipi kirinya, ia terdiam sejenak sembari memejamkan mata, berusaha menenangkan dirinya sendiri. Meninggalkan Adara di Indonesia sendiri bukanlah hal yang  mudah bagi Arga, meskipun ia sudah tau bahwa keluarga nya sendirilah yang akan menjaga Adara

Setelah ia merasa lebih baik, Arga segera berpamitan untuk tidur. Karena besok ia harus menempuh perjalanan yang mungkin akan sangat melelahkan. Kecupan singkat ia berikan untuk Adara dikening wanita itu, menggambarkan betapa sayangnya Arga padanya

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Kriiiiiiiinggggg!

Alarm yang ia sengaja atur pukul 7 pagi sudah berbunyi nyaring sekarang, membangunkan dirinya yang masih nyaman di dunia mimpinya. Arga membuka mata dengan malas, ia sedikit menarik tubuhnya ke atas, kemudian kembali terdiam sambil menatap langit - langit kamarnya

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Where stories live. Discover now