. 21

103 22 45
                                    

" iya, Clara masih dirumah "

" dia gak aneh aneh kan ? "

" gak ya ampun, dia malah bantu aku ini itu mas, jangan khawatir ya "

" aku pulang secepatnya, love you, titip salam buat dua cebong juga "

Ren mengangguk lalu menjauhkan ponselnya dari telinga, dia yakin tak lama sambungan panggilan itu terputus. Dan benar saja, Rio sudah mematikan sambungan panggilan nya itu. Sedangkan Ren memilih menyimpan ponselnya dan kembali berusaha untuk tidur siang, rasanya lelah sekali membawa dua janin sekaligus baginya, tapi rasanya menyenangkan juga, apalagi ketika merasakan tendangan kecil itu mulai terasa.

Dokter bilang di kehamilan kembar wajar sih kalau pergerakan bayi sudah bisa dirasakan sebelum waktu pada kehamilan normal, dan ya tidak seperti kehamilan normal, kehamilan ganda ini jelas menunjukkan perubahan fisik yang drastis pada Ren. Tapi anehnya, meskipun begitu Rio tetap kuat mengendong nya, entahlah nanti, dia kan tua, nanti juga encok. Sejak pertemuan nya dan Clara, sekarang ini entah bagaimana caranya gadis itu malah jadi tinggal bersama dengan mereka, ya meski Rio terkadang acuh padanya, mungkin masih dendam.

Tapi selama Clara disini, dia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Terkadang juga dia yang masak, walaupun begitu Rio lebih memilih makan masakan Ren langsung. Hamil bukan penghalang bagi Ren melakukan aktivitas, tapi terkadang juga dia merasa kelelahan, jadi mau tak mau Rio sendiri yang harus melakukan nya. Jace? Kadang gadis itu berkunjung, sekedar membantu Ren dirumah atau hanya menemani nya.

Sebenarnya alasan Rio selalu menanyakan apakah Clara sudah pergi atau belum dari rumahnya karena beberapa kali dia membuat masalah dirumahnya. Jelas, melibatkan Ren yang sebenarnya malas menanggapi masalah seperti itu. Seperti kejadian lalu, ini benar benar memalukan untuk Rio, dan rasanya ingin sekali membuang dirinya ke lautan.

Flashback

" iya, gw udah di depan rumah lu.. tapi, kenapa banyak polisi disini ? "

" maksud lu ? ada apa apa ?! cek rumah, Ren baik baik kan ? "
Vero, itulah nama pria yang sempat muncul tak beridentitas waktu itu.

Dia lah kakak sepupu Rio, dari keluarga Zeus. Seperti yang diketahui, keluarga kandung Rio di negara ini hanya Clara. Dan hanya dia yang sangat meresahkan. Saat itu pemandangan yang Vero lihat saat ke rumah adik nya itu ya apalagi, Clara didepan rumah sembari tersenyum remeh ke arah Jace yang bahkan baru saja tiba dirumah Rio.

" gila lu, gw bukan simpenan Rio ! gw sahabatnya bego, gila ni cewek "

" ngeles mulu, waktu lu ke sini kenapa Ren nangis liat lu jalang ? "

" jalang ? mulut lu di jaga dong, lu tanya aja langsung ke Ren, gak usah nuduh "
Vero hanya bisa memperhatikan drama aneh yang di buat Clara, merusak suasana rumah yang tadinya menyenangkan menjadi rusuh.

Ren yang mendengar namanya dipanggil langsung melirik orang yang memanggilnya. Jujur, dia muak dengan orang seperti ini. Padahal kan dia menangis karena terbawa suasana drama yang ia tonton, Jace menemaninya menonton malahan sedari tadi. Melihat Vero disekitar sana, Jace langsung menjelaskan semuanya dan ya akhirnya masalah ini selesai. Bisa ditebak seberapa malunya Clara tahu alasan Ren menangis tadi. Jelas jelas bukan karena Jace, tapi karena drama yang ia tonton.

" gw gak butuh drama queen dirumah ini, lu bisa pergi kalau tujuan lu ngerusuh doang disini "

" gw mau memperbaiki hubungan keluarga kita, apa lu gak mau ? "

" gak minat, keluarga macam apa yang ngerusak kehidupan keluarga nya lagi ? lu bisa tinggal kalau gak aneh aneh "

Flashback off

Ya sudah cukup lama sejak kejadian itu, banyak yang berubah. Kadang Ren juga heran, bagaimana bisa Rio seacuh itu bahkan pada keluarganya sendiri. Ya secara kalau dari cerita latar belakang sih, tidak salah juga kalau dia jadi acuh tak acuh pada Clara. Bukan hanya Rio yang kesal, Ren juga kesal padanya, tak salah sih.

Tapi anehnya Clara selalu berusaha bersikap lembut? Atau apapun itu lah, seakan mencoba menarik perhatian Ren padanya. Seperti diketahui, Ren bukan pria straight yang memberikan perhatian saat dia merasa tertarik, dia pria non-straight yang jelas menyukai pria non-straight lainnya. Apakah Clara tak tahu itu? Sekudet itu kah dirinya.

Seperti sebelumnya, Jace mungkin kesal pada Clara, tapi justru karena itulah dia semakin gencar memperhatikan Ren, terutama pria itu kan sedang hamil juga, membiarkannya di sekitar queen drama seperti Clara malah membuatnya naik darah. Hari ini kebetulan Jace pulang lebih dulu, jadi dia mampir ke rumah mereka. Seperti dugaan nya, Ren ada di dapur dan mulai memasak.

" mana Rio ? dan ya, ngapain juga lu sering ke sini, Jace ? "
Jelas dia tahu siapa yang tengah mencoba sarkas padanya itu.

" yang perlu ditanyain, ngapain lu dirumah Rio, walaupun lu sepupu nya, tapi lu keliatan kayak gelandangan yang gak punya rumah kalau perlu gw kasih tau "
Ren yang mendengar itu hanya terkekeh geli, dia tahu Jace membalas Clara.

" udah Jace, jangan di hirauin. ngomong ngomong Rio telat lagi ? "
Jace mengangguk sembari memberikan kantong plastik pada Ren, mungkin itu titipan Ren.

Clara sebenarnya juga tidak mau dirumah Rio, hanya ada satu alasan kenapa dia betah disana. Alasan yang membuatnya bertahan meskipun sangat muak dengan penghuni rumah Rio yang terkadang kalau sarkas, dengkul kuda pun kena bully mereka.

sebentar lagi tunggu, batin Clara lalu pergi meninggalkan Ren dan Jace di dapur rumah besar itu.







































TBC

Duh, gak bisa buat konflik yang bener bener bikin naik darah juga, oh ya uwu Rio Ren nya dikurang dulu ya :( tapi nanti kita liat mereka uwu uwu lagi kok, tenang aja ya. Segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

( Masih belum bisa nambahin foto :( )

- Kenzo

Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang