9 화 : Es yang mulai mencair

66 14 1
                                    

Seusai kembali dari perusahaan milik pria itu, kini keduanya kembali kerumah.

Hari kini sudah menjelang pagi, cuaca saat ini begitu cerah dikota Seoul, banyak pejalan kaki yang berlalu-lalang dijalanan serta mobil Yang melaju begitu cepat.

sementara sang gadis masih ditempat tidur, Sana mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan intens cahaya yang menusuk Indra penglihatan nya, dan saat menoleh ke kiri ia begitu terkejut pria itu berada disana dan sedang tidur lelap.

Sana terlihat degdegan saat menatap wajah pria itu yang memang saat ini sangat dekat dengannya "Tunggu!apa yang terjadi" serunya sambil mengingat-ingat kejadian semalam.

"Sejak kapan dia tidur? apakah Gumiho juga tidur?"Gumam Sana sambil menatap wajah pria itu. Tiba-tiba perlahan mata pria itu terbuka dan membalas dengan tatapan dingin pada gadis cantik dihadapannya itu.

Sana tiba-tiba merasakan tangan Eunwoo menjalar masuk kedalam kaos kebesarannya dan mengelus pinggangnya, "Dekat denganmu akan memulihkan kekuatanku Sana-ssi!" Ujar Pria itu dengan tatapan sayuh.

Gadis itu menelan ludahnya berkali-kali saat merasakan tangan besar pria itu semakin menelusup kedalam kaos nya, namun pria itu kini merasakan getaran maniknya semakin membuatnya melemah, ia bisa melihat maniknya didalam sana itu semakin berwarna merah didalam tubuh gadisnya.

Ia mengusap maniknya itu berharap bisa memulihkan tenanganya, namun yang ia dapatkan hanya rasa sakit yang menjadi-jadi. ia kini bisa merasakan kepala Sana yang terluka hampir pulih seutuhnya jadi ia berencana mengambil maniknya itu dari dalam tubuhnya.

"T-tunggu-" Sana menahan tangan pria itu agar tidak menjelajah terlalu jauh. Hal ini tidak ada dalam kesepakatan mereka.

Sana lalu memperbaiki posisinya dan menjauh dari pria itu. Sementara Pria itu terlihat pucat dari wajah dan bibirnya, namun Sana tidak terlalu peduli dan langsung beranjak dari tempat tidur meninggalkan pria itu sendiri.

Saat gadis itu pergi, Eunwoo segera meraih ponselnya diatas nakas dan menelpon Irene dengan wajah pucat pasihnya. "Irene-ahh..Sepertinya aku dalam masalah besar.."ujarnya dengan senyum kecutnya namun setelah itu ia menjatuhkan ponselnya disembarang arah. Ia menatap telapak tangannya yang tiba-tiba transparan, ia sangat terkejut dengan hal itu.

Sementara Irene diseberang sana terlihat khawatir ia menyadari bahwa sesuatu pasti akan terjadi pada pria itu.

***

Dahyun dan Taehyung kini tengah mempersiapkan pameran dengan sangat matang terlihat banyak mahasiswa dari fakultas lain juga ikut berpartisipasi.

"Hari yang cerah untuk pameran yang megah!" Ujar Taehyung dengan wajah senangnya. Dahyun mengusap keringatnya yang bercucuran karena mengangkat patung-patung buatan Sana.

"Tae-ya! Sana tidak keliatan, apa dia beneran gak datang?" Tanya Dahyun pada pria itu. Taehyung lalu menjawab, "Sana tidak menjawab panggilan ku dan juga obrolan chat"

Tiba-tiba Sana datang dan melambaikan tangan kepada kedua sahabatnya itu, "Dahyun-ahh!Tae-ya!" Ia membawa beberapa sandwich dan juga Thai Tea untuk kedua sahabatnya itu.

"Kau dari mana saja Sana-ssi!? Kau mengatakan tinggal serumah denganku, tapi nyatanya kau pergi meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan kami!" Kesal Dahyun sembari memakan roti yang dibawah Sana.

Sana lalu menjelaskan bahwa Dahyun dan Taehyung tidak akan mengerti situasinya, dan ini berbeda dari biasanya dan begitu rumit.

°•° Stuck On You | GumihoWhere stories live. Discover now