Chapter 24

3.3K 753 152
                                    


Angin berhembus semakin kencang,ketiga pemuda tersebut berusaha untuk melindungi lilin-lilin sedari tadi.

"Daeva!,sebaiknya kau pergi atau terima akibatnya,"ucap Nayara dengan tegas.

"Jika aku tidak mau?"

Nayara geram dengan Daeva,sebetulnya dirinya baru mengenal Daeva sejak kedatangan pemuda dari Jepang ke kos-kosan ini,namun dirinya sudah bisa merasakan kalau Daeva bukanlah arwah seperti dirinya.

Dia itu Iblis.

"Daeva,kau sudah membuat ku marah,rasakan akibatnya!"

Nayara menarik Daeva ke atas,mereka kini berada di atas kos-kosan.

Keduanya saling berhadapan,mata Daeva merah menyala ditengah kegelapan,sedangkan mata Nayara berubah menjadi biru.

Nayara berubah menjadi sosok aslinya,gaun putih nan indah menyelimuti dirinya,rambutnya menjadi sangat panjang.

"Jika kau telah melihat wujud asliku,maka kau tidak akan pernah melihatnya lagi!"

Bulan yang tadinya tertutup awan hitam,kini bersinar terang menyinari tubuh Nayara.

"Akan kukirim kau ke neraka!"

Nayara menyerang Daeva menggunakan kekuatanya,Daeva berhasil menghindar dan menyerang balik.

Aura hitam muncul di sekeliling Daeva,dirinya berubah menjadi sesosok iblis yang sangat menakutkan.

"Kau mencoba mengirimku ke neraka,padahal disanalah tempatku berasal."

Bayangan hitam berhasil mengikat kaki dan tubuh Nayara,dirinya di tarik mendekat ke Daeva.

Kini jarak keduanya amat sangat dekat.

"Kini aku lah yang akan mengirimmu ke neraka!"

Sedetik kemudian Daeva membuka mulutnya dengan sangat lebar,Nayara merasa kekuatan serta tubuhnya akan tertarik masuk kedalam mulut Daeva dan berakhir di neraka.

"Tidak secepat itu Daeva."

Tak diduga ternyata Nayara mengumpulkan tenaganya dan sebuah cahaya membentuk kubah dan memerangkap Daeva didalamnya.

"Tidak,tidak mungkin,lepaskan aku!'

"Kau gila?.Untuk apa melepaskanmu jika aku sudah bersusah paya mengumpulkan tenaga ini dan kupersembahkan padamu,"ucap Nayara.

Kubah tersebut semakin lama semakin menciut.

Yang Daeva rasakan di sekujur tubuhnya adalah rasa sakit seperti layaknya manusia yang dikuliti hidup-hidup.

"Kau akan mengirimku ke neraka,Nayara?"tanya Daeva disaat terakhirnya.

"Tidak jadi,kau lebih baik hancur menjadi debu dari pada kukirim ke neraka."

"Sialan!"

Nayara tersenyum simpul,dirinya kemudian mendekat kearah kubah dan mengucapkan sesuatu.

"Selamat tinggal Daeva,ohya aku akan mengucapkan salam mu kepada Asahi,xixixi,"ucap Nayara.

Nayara menjauh sedikit dari Daeva,sedetik kemudian kubah beserta Daeva hancur menjadi abu dan terbang terbawa angin malam.

















..............

Angin yang tadinya berhembus sangat kencang berangsur-angsur hilang saat kedua makhluk tak kasat mata tersebut terbang ke atas.

Ketiga pemuda tersebut menghela nafas panjang.

Baru mereka sadari ada yang tidak beres dengan salah satu lilin yang ada di hadapan mereka.

"Lilin itu kenapa mengeluarkan darah?"ucap Junghwan saat mengetahui lilin di depan Yoshi mendadak mengeluarkan darah.

"Bang,i-itu,"Jeongwoo kemudian menunjuk ke Yoshi.

Terlihat wajah Yoshi dipenuhi dengan darah yang mengalir,bukan hanya wajah namun bajunya kini penuh akan bercak darah.

"Bang,bang Yoshi,lo kenapa bang,"Yedam mengguncang tubuh Yoshi,namun itu hal yang sia-sia pasalnya jiwa Yoshi tidak ada di sini.

Zlap

Lilin didepan Yoshi padam.

"Jangan diem aja,nyalain lagi, jangan sampai padam!!"perintah Yedam.

Jeongwoo kemudian mengambil korek api,dan menyalakan lagi lilin Yoshi yang telah padam.

Usahanya sia-sia,sumbu di lilin tersebut tak mau menyala.

"Argh gak bisa bang,"ucap Jeongwoo.

"Ganti dengan yang baru!"

Jeongwoo menuruti perkataan Yedam,dirinya kemudian mengambil lilin yang baru dan menyalakannya kembali.

"Arghh tetep gak bisa bang,"ucap Jeongwoo.

"Gak,gak mungkin,bang Yoshi,woi bang!"Yedam berteriak di telinga Yoshi.

Seketika tubuh Yoshi ambruk ke belakang.

"Bang,bang Yoshi.Woo,Hwan,tolongin gue mindahin bang Yoshi ke sofa,"ucap Yedam.

Ketiganya memindahkan Yoshi ke sofa,mereka sangat cemas,apa yang terjadi disana,kenapa Yoshi sampai seperti ini.

Nayara menyaksikan semuanya dari kejauhan,dirinya tau bahwa Yoshi sedang tidak baik-baik saja,dirinya merasa Yoshi sedang terluka atau dia sudah.....















.....











"Itu ruanganya."

Mereka melangkah maju menuju ruangan tersebut.

"Tunggu,ini terlalu mudah,pasti ada sesuatu disana."

Mereka terdiam ditempat menunggu sesuatu yang akan menghadang mereka didepan.

"Perkiraan kalian tepat sekali."

Sebuah asap hitam menggebul di depan ruangan tersebut.







"Asahi?!!"

[1]ANAK INDI(GO)HOME~Treasure ✓ SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now