Melyot #2

3K 349 37
                                    

×××× Melt your heart ××××

Keesokan harinya Andin bersiap untuk menemui orang yang namanya tertera di kartu nama kemarin. Ia kembali menatap sesuatu di genggamannya. Sebuah kartu nama bertuliskan kantor konsultan lengkap dengan alamat dan nama pemiliknya

Andin terpejam, berusaha meyakinkan dirinya agar pemilik PT Alfahri Consulting bisa membantu biaya operasi Mamanya, "Demi Mama,aku harus ikhlas" ucapnya menguatkan diri sendiri

"Nov,teteh berangkat dulu ya. Nanti tolong kamu angetin lagi bubur buat makan siang mama" pesan Andin pada Novia yang sedang membuka laptop tak jauh dari tempat pembaringan Mama Ratih

"Iya siap Teh, hati-hati dijalan ya" jawab Novia dengan senyuman. Wanita berhijab berusia 21 tahun itu tersenyum pada Andin

Andin berjalan sendirian. Ia yakinkan diri apapun resiko kedepannya.

30 menit kemudian Andin Tiba di kantor yang memang terlihat lebih kecil seperti kantor pada umumnya. Ia kembali ragu,namun hatinya terus mendorong raganya,kalau Andin harus masuk agar mama Ratih bisa segera di operasi

"Selamat pagi,ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita ketika Andin baru saja masuk

"Emmmm...Saya ingin bertemu dengan Pak Hartawan Alfahri dan Bu Rosa Alfahri" jawab Andin dengan ragu

Kemudian wanita itu tersenyum, "tunggu sebentar ya Mbak"

Andin hanya mengangguk lalu duduk di kursi tunggu yang memang tersedia disana

Ia menunggu dengan harap cemas, Perasaan nya begitu kalut,merasa tak bisa berpikir jernih sekarang.

"Silahkan masuk Mbak,Pak Hartawan dan Bu Rosa sudah menunggu di dalam"

Kemudian Andin mengikuti wanita itu lalu masuk ke ruangan dengan perasaan yang tak bisa disebutkan

"Duduk" ucap seorang pria agak tua dengan sorot mata yang tajam

Andin mengangguk lalu mereka duduk berhadapan. Sementara di samping pria tua itu ada seorang wanita yang kira-kira usianya setengah abad

"Saya hartawan dan ini istri saya,Rosa. Kami pemilik PT Alfahri Consulting. Nama kamu Andin kan?" Ujar pria tua itu dengan nada tegas. Walau terlihat usia nya tak lagi muda,namun cara bicara dan tindakannya masih seperti pria muda

Pak hartawan menjabat tangan Andin diikuti oleh istrinya yang bernama Bu Rosa

"Iya,saya Andin" jawaban Andin terdengar sangat gugup. Ia menundukkan kepalanya

"Saya akan membantu seluruh pengobatan ibu kamu. Tapi,disini kami akan buat perjanjian. Saling menguntungkan kok,tidak ada pihak yang dirugikan sama sekali dalam perjanjian ini,i'm promise" kali ini Bu Rosa yang berbicara. Terdengar aksen baratnya yang lebih dominan

"Kalau boleh tahu,apa yang bisa saya bantu untuk Bu Rosa dan Pak Hartawan?"

Andin mulai menaikkan kepalanya,lalu menatap bergantian lawan bicara yang duduk di hadapannya

"Saya ingin kamu mendekati Aldebaran Wishnutama, pemilik PT Wishnutama Sejahtera. Buatlah dia tergila-gila dengan seorang wanita" ucap Pak Hartawan dengan tegas

Melt Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang