-8-

1K 279 74
                                    

"Hai bang, yey ketahuan hihi."






























































Jake membuka matanya, lalu keluar dari tempat sembunyinya dengan tergesa hingga kepalanya terbentur meja.

Dia memegangi kepalanya yang terasa sakit, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan osis.

Tidak ada siapa-siapa selain dirinya, tapi bukankah tadi ada Niki yang menemukannya?

Jake meraba-raba tubuhnya, dia baik-baik saja.

Apa tadi dia hanya bermimpi?

Ah iya, Jake ingat jika dia tertidur tadi, dan sialnya dia bermimpi sangat mengerikan.

Jake mengelus dadanya, merasa lega karna tadi hanyalah mimpi.

Tapi itu tak bertahan lama, tubuhnya mematung saat mendengar suara decitan pintu yang dibuka.

Dia pun segera kembali bersembunyi, langkah kaki seseorang yang masuk ke ruangan itu terdengar sangat jelas karna keadaan disana sangat sunyi.

"Abang yang mana nih yang sembunyi disini?"

Jantung Jake berdegup semakin kencang saat tahu jika yang datang adalah Niki.

Tunggu, jika diingat lagi kata-kata Niki tadi sama persis seperti di mimpinya.

"Bang keluar yuk, Niki udah cape nih daritadi jalan mulu nyari kalian."

Tuh kan.

"Ayo dong keluar, Niki pengen cepet-cepet bunuh peserta lagi, soalnya kan darah yang ada di pisau masih segar dan belum kering, makanya Niki mau nambah darahnya lagi biar makin merah pisaunya pasti bagus."

Oke, sejauh ini Jake yakin jika ini akan sama persis seperti mimpinya tadi.

"Kira-kira Niki bakal nemuin gue kayak di mimpi gak ya," batin Jake.

"Oh ya, Niki udah punya rencana nih, nanti kalo abang ketauan, Niki mau robek perutnya ya soalnya Niki mau liat organ dalam tubuh tuh kayak gimana, apalagi hati kayaknya bentuk hati bagus ya."

Gila, Jake bahkan benar-benar ingin muntah saat membayangkannya.

Ini sama persis.

Sudah bisa dipastikan jika Jake akhirnya akan ketahuan.

"Abang keluar sendiri deh, biar gak kaget gitu kalo nanti ketahuan langsung."

Jake sudah membulatkan tekad untuk kabur diam-diam, dia perlahan keluar dari bawah meja dan merangkak dari satu meja ke meja lain.

Dia bergerak dengan sangat hati-hati, hingga dia hampir sampai di depan pintu.

Sayangnya dia kalah cepat, Niki sudah ada di depannya dengan pisau di tangannya.

"Bang Jake mau kemana? Kan Niki belum main, kok malah mau kabur," tanyanya.

Tubuh Jake gemetar, perlahan dia berdiri dan mundur secara teratur.

"Niki, lepasin gue ya, jangan bunuh gue please," ucap Jake.

Niki menggelengkan kepalanya dengan gaya imut.

"Kalo enggak dibunuh, nanti gue yang mati dong bang," balasnya.

"Niki please gue mohon," ucap Jake lagi.

"Udah deh bang, kalo abang mati kan bisa nemenin bang Jihoon sama bang Hyunsuk disana."

Jake membulatkan matanya, "lo udah bunuh Hyunsuk?!"

[✓]Hide And seek | Treasure Ft. EnhypenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora