-11-

1K 279 77
                                    


Yedam tengah mengatur nafasnya yang tersengal, berlari dari lapangan menuju ke belakang gudang sangatlah jauh.

Gudang sekolah berada di bagian paling belakang, Yedam memang tidak bersembunyi di dalamnya, karena akan mudah ditemukan, jadi dia mendapat ide untuk bersembunyi di belakang bangunannya saja.

Lelaki itu melirik baju yang dia pakai, dia masih memakai piyama motif beruangnya, memalukan memang.

Yedam membulatkan matanya, dia baru sadar jika dia ada di tempat yang sangat gelap, tidak ada penerangan sama sekali, dia pun tidak membawa ponselnya karena tadi sedang tidur lalu terbangun di sekolah.

Sejujurnya dia cukup penakut.

Dugh

Dugh

Dugh

Tubuh Yedam otomatis mematung saat mendengar suara sesuatu yang dibenturkan pada tembok gudang.

Dan suara langkah kaki yang mendekat, apa itu Junghwan?

Srett

Sebuah kampak baru saja menggores tangan Yedam, membuatnya meringis.

Sekarang Yedam tahu jika benda yang dibenturkan pada tembok tadi adalah kampak, mungkin saat ini tembok itu sudah rusak.

Di kegelapan itu, Yedam dapat melihat seorang lelaki yang membawa kampak besi di tangannya.

"J-junghwan, itu lo?" Tanya Yedam.

"Iya bang, kenapa hm?"

Yedam membulatkan matanya, lalu bangkit dan berlari ke arah berlawanan, berusaha kabur dari Junghwan.

Tapi Junghwan langsung melempar kampaknya ke arah Yedam, dan tepat sasaran.

Aarrrrgghhh


Yedam terjatuh dengan kampak yang menancap sempurna di kaki kanannya.

Yedam meringis kesakitan karena kampak itu nyaris membelah kakinya.

Junghwan menghampirinya lalu mencabut kampak yang menancap di kaki kakak kelasnya itu.

"Makanya gak usah sok mau kabur bang," ucapnya.

Yedam tak peduli, dia berusaha bangkit dan mencoba kabur, tapi dia kalah cepat dari Junghwan yang langsung kembali melayangkan kampaknya pada kaki kiri Yedam.

Hal itu membuat kedua kaki Yedam terluka parah, kakinya terasa sangat sakit, sulit digerakkan, Yedam rasa kini kakinya sudah lumpuh.

Junghwan menarik tangan Yedam, membuatnya yang semula dalam keadaan tengkurap menjadi berbaring.

Yedam menyatukan tangannya, "gue mohon lepasin gue wan, please."

Junghwan hanya menatapnya datar, lalu tanpa sepatah katapun, dia menancapkan kampaknya di dada Yedam tepat di jantungnya dan sedikit mencabiknya.

Walaupun sudah bisa dipastikan bahwa Yedam sudah tiada, Junghwan belum puas.

Karena iblis itu sedang menguasainya.

Dia menancapkan kampaknya pada kaki kanan lalu pada kaki kiri Yedam hingga kedua kakinya terpotong dan terpisah dari tubuhnya.

Tak cukup sampai disitu, dia juga memotong kedua lengan Yedam hingga terputus.

Setelah dirasa puas, dia pun pergi meninggalkan tubuh Yedam yang sudah sangat mengenaskan untuk mencari peserta lain.















































[✓]Hide And seek | Treasure Ft. EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang