Act 1

1 0 0
                                    


Kita semua diajarkan dari kecil bahwa mimpi buruk adalah hal yang menyeramkan. Namun, semakin kita tumbuh dewasa, mimpi buruk bukanlah hal yang menyeramkan lagi. Dunia nyata jauh lebih menyeramkan, mengerikan dan keji dari sekedar mimpi burukmu. Di dunia nyata, kamu harus menghadapinya setiap hari dan seterusnya. Itulah yang selalu ditanamkan di pikiran Ann hingga sekarang. Ia merasa masa kecilnya ditutupi oleh kebohongan, lebih tepatnya kebohongan manis. Kebohongan itu diberikan agar Ann tidak perlu takut dengan kehidupan ini. Kebohongan akan tertutup oleh kebohongan yang lainnya sampai Ann tak bisa membedakan lagi mana yang benar, hidupnya telah dipenuhi oleh kebohongan. Tapi Ann tidak menyalahkan orangtuanya, mungkin kelak Ann juga akan melakukan hal yang sama kepada anaknya, berbohong hanya untuk melindungi.

Ann adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak-kakaknya sudah tidak tinggal lagi bersama orangtuanya, mereka sudah memiliki kehidupan sendiri, tanggung jawab sendiri. Ann saat itu masih duduk di bangku kuliah, masa-masanya menuju pendewasaan. Namun saat itu juga Ann masih terbilang labil dan tidak memahami emosinya sendiri. Banyak hal yang dilalui Ann saat ia masih kuliah, dan juga bisa dibilang masa-masa terkelamnya.

Sejak dari kecil Ann tak pernah bercerita kepada siapapun jika ia memiliki masalah, walaupun itu orang yang terdekat sekali pun ia juga tak akan bercerita. Bahkan dengan orangtuanya pun ia tak pernah bercerita apa-apa, kalaupun ia bercerita hanya masalah kecil saja seperti bagaimana ia di Sekolah dan apa yang dia lakukan. Hanya hal-hal sederhana saja yang ia sampaikan ke orangtuanya. Mungkin itu adalah bawaan Ann dari ia masih kecil, orangtuanya selalu berbohong hanya karena ingin melindungi Ann. Ann tahu kalau ia anak terakhir jadi tak sepatutnya ia tahu hal-hal yang tak perlu ia tahu, tapi saat Ann sudah lebih sedikit dewasa pun orangtuanya melakukan hal yang sama terhadapnya.

Dari Ann kecil ia juga sudah diperlakukan keras terutama soal nilai di sekolahnya. Ann sangat takut kalau ia mendapatkan nilai yang jelek dan harus memperlihatkannya ke orangtuanya. Mereka selalu mengurung Ann di kamarnya atau kamar mandi. Memang, Ann bukan anak yang bodoh. Ia adalah anak yang sangat pintar dan mungkin cara belajarnya memang berbeda dari Kakak-kakaknya, ia selalu mempunyai caranya tersendiri. Masalahnya hanya Ann kurang motivasi saja, ia hanya ingin bermain dengan teman-temannya, ia tidak menyukai belajar yang sangat serius. Jika mendekati ujian, Ann selalu dikurung di rumahnya. Aktifitas yang boleh dilakukan hanyalah belajar, belajar dan belajar. Tak ada waktu istirahat yang diberikan orangtuanya. Terkadang Ann diam-diam membuka jendela kamarnya dan melihat teman-temannya yang masih bisa bermain diluar. Orangtua Ann tidak salah menyuruh Ann untuk belajar, namun tak ada bantuan sedikit pun yang diberikan Orangtuanya kepada Ann. Itulah yang membuat Ann selalu sedih, ia harus berjuang dan berusaha sendirian karena ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

***

I'll Always be by your sideWhere stories live. Discover now