Act 3

1 0 0
                                    


Saat itu Ann merasa sangat kesepian, sendiri. Karena rasa kesepian itulah yang membuatnya berkencan dengan beberapa laki-laki. Ada yang dari kampusnya, ada anak dari kampus lain, bahkan orang yang baru ia temui dari aplikasi kencan. Namun, tak ada satupun yang dapat mengisi kekosongan hatinya, karena dari Ann sendiri juga ia hanya ingin melampiaskan rasa sepi itu. Namun ia tak berhasil dengan orang pertama, ia malah ditinggalkan begitu saja tanpa adanya kabar. Dan kabarnya laki-laki itu tengah bersama perempuan lain. Orang kedua pun juga begitu, namun dengan kasus yang berbeda. Kali ini ia mendapati laki-laki yang sangat manipulatif. Semua yang ia lakukan salah dan terus salah, kalau kata orang-orang ia bukan berkencan dengan orang, namun dengan bawang. Sampai akhirnya Ann bertemu dengan satu laki-laki yang ia merasa sangat cocok dengannya. Ia adalah laki-laki idaman, mungkin semua perempuan akan langsung terpesona dengannya. Parasnya yang membuat hati para wanita luluh, dan juga sifatnya yang tidak mencolok, tidak seperti laki-laki lain yang terlalu percaya diri sampai berani menggoda perempuan. Laki-laki ini sangat tenang layaknya air di danau. Ann langsung jatuh hati padanya dan berusaha mendekati laki-laki itu. Nick namanya. Nick mulai sadar kalau Ann berusaha untuk mendekatinya. Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk mulai berkencan setelah melalui tahap pendekatan.

Hari demi hari telah mereka lalui bersama, rasanya tenang-tenang saja dan semuanya terasa begitu indah. Ann mulai sedikit merasa ada harapan dalam hidupnya, ia mulai semangat lagi, walaupun mungkin terlihat seperti semangat palsu karena ia begitu terikat dan melekat dengan Nick karena ia sudah begitu mencintainya. Sampai akhirnya masa-masa indah itu pun sedikit demi sedikit memudar. Terungkaplah bahwa Nick ternyata orang yang begitu kasar dan berani melakukan tindakan fisik ke Ann. Mulai dari tamparan, pukulan, tendangan hingga ia berani untuk mencekik Ann. Sudah tak terhitung berapa kali Ann diperlakukan kasar oleh Nick, namun Ann tetap merasa pasrah karena ia tak ingin kehilangan Nick, ia tak ingin Nick pergi. Nick bahkan sudah hampir membuat Ann mati beberapa kali, tapi Ann tetap saja memaafkannya dan tetap kembali padanya, seolah-olah perbuatannya itu diwajarkan olehnya. Disitu keadaan psikologis Ann pun mulai terganggu lagi, ia mulai berpikiran untuk mengakhiri hidupnya lagi. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia ingin pergi dari situasi ini, meninggalkan Nick. Tapi kenapa ia benar-benar tak sanggup dan tidak tega dengan Nick. Ia merasa tidak tega meninggalkan Nick karena Nick bercerita bahwa ia baru saja ditinggal oleh kekasihnya yang sudah bertahun-tahun bersamanya, keluarga Nick juga bukan keluarga yang harmonis sama seperti Ann. Mungkin, darisitu lah yang membuat kemampuan Nick untuk mengontrol emosinya sangat lemah. Ia memang terlihat kalem dan tenang, tapi ternyata ia hanya menahan semua emosinya di dalam botol, dan Ann adalah tempat ia melampiaskan semuanya.

Sampai akhirnya Ann mengetahui bahwa ternyata Nick tengah berhubungan dengan wanita lain, disitu Ann merasa sangat hancur, begitu hancur. Ia memohon Nick untuk kembali padanya, namun Nick selalu mendorongnya begitu jauh. Dan salahnya lagi Nick tak segera memutuskan Ann, dan lagi-lagi Ann hanya menjadi pelampiasan Nick saja. Begitulah siklus hubungan mereka, Ann yang selalu menerima Nick walaupun Nick sudah melakukan banyak kesalahan padanya. Hubungan mereka bukanlah hubungan yang sehat lagi.

***

I'll Always be by your sideWhere stories live. Discover now