Act 7?

1 0 0
                                    

Ann telah lulus dari kuliahnya. 3 setengah tahun telah ia tempuh dengan penuh perjuangan. Ia bangga bisa menyelesaikan kuliahnya, begitupun Orangtua Ann, kakak Ann, dan juga teman dekatnya. Ia kemudian memutuskan untuk pergi mengejar impiannya di Amerika. Ia ingin melanjutkan studinya di perfilman. Orangtua Ann kali ini mendukungnya, mereka ingin anaknya memilih jalan yang ia inginkan. Biarkan ia yang memilih kali ini. Ann begitu senang karena Orangtuanya mendukungnya. Ia pun kemudian berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia akan menjadi orang yang sukses.

Ann begitu senang akhirnya ia bisa menginjakkan kakinya pertama kali di negara Amerika. Ia begitu takjub melihat suasana yang begitu berbeda dari tanah airnya. Orang-orang disana juga terbilang cukup ramah. Saat itu juga Ann jatuh cinta pada pandangan pertama dengan negara ini, mungkin ia akan tinggal cukup lama disini.

Sorenya ia memutuskan untuk pergi ke taman dekat apartemennya setelah ia memberaskan barang-barang bawaannya. Langit pada sore itu juga mendukung Ann untuk pergi ke taman. Banyak orang yang berlalu-lalang di taman itu, dan tak sedikit juga yang berolahraga di taman tersebut. Ia duduk di salah satu bangku dekat dengan air mancur dan menikmati indahnya langit sore. Seketika dalam dirinya ia merasa bahwa ini pernah terjadi, entah mengapa ia merasa ia pernah mendatangi tempat ini. Ia pun memutuskan untuk berjalan mengitari taman tersebut untuk melihat-lihat sekitar. Sampai langkahnya terhenti karena seorang laki-laki yang berpostur cukup tinggi berpapasan dengannya. Ann berdiri mematung dan hanya bisa diam menatap orang itu. Ia sangat terkejut kalau ternyata orang itu adalah laki-laki yang ia temui dalam mimpinya. Kacamata bulatnya, rambutnya yang sedikit berantakan, dan terakhir, kemeja kotak-kotak itu. Tapi, kali ini ia memakai luaran jaket panjang berwarna coklat muda. Ia benar-benar mirip dengan laki-laki yang ada dalam mimpinya. Laki-laki itu sadar bahwa Ann menatapnya, ia pun memberhentikan langkahnya juga dan mulai menatap Ann balik. Terlihat senyuman manis yang menyapa Ann, ia juga melambaikan tangannya sedikit. Ia menyapa Ann layaknya seperti orang yang sudah lama saling mengenali, mereka seperti terkoneksi begitu saja. Ann tidak menyangka bahwa ia bisa bertemu langsung dengannya, seperti layaknya takdir.

***

I'll Always be by your sideWhere stories live. Discover now