━ Satu

884 118 16
                                    

Jalan terbaik?


'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´


"Aku mau kita putus."

Bulir bulir air mata tak tertahankan. Sungai pun mengalir deras dipipi sang gadis didepannya. Hatinya sesak ketika sang kekasih memutuskan hubungan mereka begitu saja tanpa ada sebuah alasan yang tepat.

"Tapi...kenapa?" gadis itu berbicara dengan nada bergetar, tangannya meremas seragam sekolahnya dibagian dada.

Pria didepannya memutar matanya malas seperti sudah resah akan pertanyaan gadis didepannya.

"Yah sudah jelas kan, aku tak menyukai mu lagi ah lebih tepatnya aku memang tidak menyukai mu, dari awal."

Hatinya hancur berkeping keping mendengar pernyataan yang membuatnya kurang puas. Jadi selama ini hanya sang gadis yang menganggapnya cinta?

"Alasan konyol. Senju ini bukan saat nya bercanda."gadis itu tersenyum tapi air mata masih mengalir deras seperti hujan yang mengguyur mereka berdua saat ini.

"Konyol? Kau bodoh ya? Aku memang tak menyukaimu dari dulu. Lalu aku tahu kau menyukai ku, karena aku simpati pada mu aku pun menyatakan nya dengan pura pura. Ah sudah lah jangan ganggu aku lagi."

Pria itu berbalik meninggalkan sang gadis yang menunduk dalam. Air matanya menyatu dengan turunnya air hujan. Dari ujung kepala hingga kaki semua nya basah kuyub.

Sedangkan pria itu memakai payung.

"Kau kejam, Senju."

"Oh ya, jangan hubungi atau temui aku selamanya apa lagi saat aku di markas. Kau mengerti, (name)?"

Ketika menatap tatapan tajam dan merendahkan dari pria itu suara gadis itu seakan tak mau keluar.

'Tapi aku tak mengerti apa tujuanmu, Kawaragi Senju.' ia membatin. Mungkin hari Minggu ini adalah hari terburukny.

Ditinggalkan oleh sang kekasih ditengah tengah hujan dan tanpa alasan yang kuat. Sebegitu tuhan benci padanya? Ini adalah ujian terbesarnya.

Kawaragi Senju adalah satu satunya orang yang akan memberikan bahu pada (name) kala gadis itu down atau pun punya masalah berat.

Tak mau semakin basah gadis itu berbalik dengan tangan yang terus terusan mengusap air mata walau pun akan tetap basah karena hujan.

Bagus, sepertinya ini adalah jalan terbaik tanpa tahu apa yang terjadi selanjutnya.

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

Pagi pun tiba, (name) membasuh wajah nya lalu ia mengangkat mahkotanya dan melihat wajah yang kusut serta mata yang sembab.

Ia menangis terus terusan tadi malam sambil menyetel lagu mellow di youtube, beruntung nya tak ada iklan yang mengganggu acara galaunya.

Apa lagi iklan yang isinya anak bayi meresahkan, si wanita yang selalu bilangin kita pelakor sama om om (gak) ganteng kebantu stiker.

Snek.

Ia ingin tak masuk sekolah tapi ia tak mau mengecewa kan bibinya yang telah meniadakan tagihan sekolah yang seharusnya ditanggung olehnya.

Jadi ia memutuskan untuk tetap masuk sekolah. Ia tak akan peduli akan bisik bisik kan yang akan membuat telinganya panas.

(Name) berjalan dengan sedikit sempoyongan. Ia tak nafsu makan jadi ia hanya sarapan sedikit.

Banyak sepasang mata yang memandangnya aneh. Tapi itu semua (name) abaikan, biarlah dikatain ini atau itu yang penting ia bisa kesekolah sekarang.

Namun kemudian tubuh yang dibilang cukup mungil itu hampir jatuh, untung nya ia berpegangan pada tiang yang tepat disebelahnya.

Hah, kenapa ini terjadi padanya? Padahal Senju adalah bagian terpenting dalam hidupnya bagaikan jantung didalam tubuh.

Kenapa Senju memutuskan dirinya tanpa sebab yang jelas. Ia selalu memikirkan itu tapi tetap saja gadis berhelai hitam kebiruan tak menemukan jawaban yang logis.

Ia pun melangkahkan kaki masuk ke kelasnya, banyak tatapan yang seolah olah memandang (name) dengan bingung.

"Ano, (Name)-san? Kamu baik baik saja?" seorang teman sekelas (name) menepuk pelan bahu nya.

(Name) mendongak untuk melihat wajah teman sekelasnya tapi ia tak tahu namanya. Yaps, (name) adalah wanita pendiam dan bahkan ia tak mempunyai teman sejak SMP.

Satu satunya teman (name) adalah Senju.

"Eh? Ah aku baik baik saja." (name) menjawab pelan.

"Kalau sakit aku bisa mengantarmu ke uks." teman sekelasnya itu menunjuk dirinya sendiri dengan senyum yang merekah lebar.

"Ya." (name) mengangguk dan dengan senyum tipis. Karena senyum manisnya hanya ia tunjukan pada kekasih ah tidak lebih tepat nya mantan kekasih.

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

"(Name)-chin!"

"Huh?"

(Name) memutar tubuhnya ia melihat sosok Sano Manjirou atau yang kerap disapa Mikey. Senyum (name) mengembang tipis.

"Mau kemana?" Mikey tersenyum lalu mensejajarkan langkahnya dengan gadis itu.

"Aku mau pulang."

"Mau kuantar?" Tawar Mikey. Sebenarnya (name) lebih suka berjalan tapi ia juga tak bisa menolak tawaran Mikey.

"...Jalan kaki." sambungnya. Lantas (name) menghela nafas lega.

"Boleh."

Diperjalanan tak jarang ada canda tawa. Seketika (name) lupa akan masalahnya kemarin. Mikey adalah pria baik sangat baik malah.

"He?! Kau putus dengan Senju?!" Mikey berteriak histeris mengetahui pasangan yang katanya sangat cocok dan manis.

"Ah iya."

"Kalau boleh tau kenapa?"

(Name) menunduk. Ia tak menjawab sejenak lalu kembali mengangkat mahkotanya menatap jalanan.

"Aku juga tidak tahu, Mikey." melihat wajah (name) yang terlihat sedih membuat Mikey turut prihatin. Ia ingin memeluk nya tapi ia berpikir bahwa Senju memutuskan nya bukan hanya sekedar bosan.

Tapi ingin melindungi gadis itu dari para musuh Senju. Ya itu yang ada dipikiran Mikey tapi siapa tahu kalau itu bukan alasan utama.










To Be Continued...

❝ Won't Fade┊male! A/K SenjuWhere stories live. Discover now