━ Dua

628 108 4
                                    

Sudah terlanjur


'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

"Kau kenapa?" Akashi duduk disebelah Senju yang sedang menengadah sembari menutup matanya.

"Gapapa." oh ya Akashi lupa kalau kaptennya memutuskan sang pacar dengan alasan yang tak terucapkan, biarlah tindakan yang mengatakan semuanya.

"Siapa suruh kan?" Akashi melirik malas ke arah Senju yang sudah menunduk.

Ketika Senju mengatakan hal yang kejam pada (name) seminggu lalu, ia merasa kalau ia adalah pria terjahat sedunia, em mungkin se isekai:)

Tapi mau bagaimana pun tindakan nya ini pada (name) adalah hal yang sudah ia putuskan dari lama. Sebelum ia menjabat sebagai pacar dari (name).

Ia sangat menyayangi (name) maka dari itu ia ingin gadis itu terseret kedalam masalah gengnya.

"Yah namanya aku sayang pada (name)." senju membalas perkataan Akashi dengan masih menutup matanya.

"Hah? Begini caramu menunjukan kasih sayang? Kau aneh." Akashi menatap aneh sambil memiringkan kepalanya bingung.

Sungguh ia tak terlalu mengerti apa yang Senju pikirkan apa lagi menyangkut masalah percintaannya.

"Bukan, aku hanya tak mau ia terseret ke masalah ku. Kalau tidak dari sekarang pasti musuh ku tahu kelemahan ku. Itu saja."

"Oh begitu toh, tapi bukannya kejam dengan langsung blak blakan bilang sepertu itu pada gadis yang sudah tak punya siapa siapa?"

Senju membuka matanya perlahan tatapan matanya itu menyendu. Ia tahu, (name) tak punya siapa siapa selain dirinya.

Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil pada saat mereka hendak merayakan ulang tahun sang putri yang ke 10 tahun.

Dan ia tinggal sendiri dirumah yang bisa dibilang lumayan besar. Lalu perusahaannya sementara diteruskan oleh anak bibinya yang merupakan sepupu. Saat (name) sudah lulus lah baru gadis itu akan mengambil alih.

"Tapi kalau mereka tahu aku belum putus dengan (name), mereka pasti sudah—"

"Kau kan kuat, kenapa tak sekalian melindunginya?" Akashi menyela perkataan Senju.

Benar juga. Untuk apa Senju menerima posisi kapten Brahman hanya tidak bisa melindungi satu orang spesialnya.

"Tapi aku juga tak bisa bertarung sambil melindunginya."

"Benar juga. Ah merepotkan."

"Dan kalau aku bisa melindunginya, ini sudah terlanjur. Aku sudah memutuskannya."

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

(Name) memandang halaman sekolah lewat jendela disebelahnya. Akhir akhir ini ia sering tak fokus belajar. Ia juga sering menerima teguran dari guru kelas nya karena tak memerhatikan papan tulis.

Ya sebenarnya untuk apa ia memerhatikan papan tulis kalau pikirannya bukan berniat melihat. Lagi pula ia bosan akan pelajaran yang ia terima. Karena ia juga sudah mempelajarinya dirumah.

"Ekhem, (Lastname)-san, tolong perhatian didepannya." sang guru menetap lekat ke sang gadis berpita merah itu.

"Ah Sumimasen Sensei."

Saat sang guru hendak meneruskan pelajaran salah satu teman (name) yang menyapa nya saat itu mengangkat tangannya.

"Sensei, sepertinya (Name)-san sakit. Ia terlihat pucat belakangan ini."

Lantas sang guru menoleh kembali ke (name) yang memasang wajah bingung dan sedikit terkejut.

Apa iya dia pucat?

"Benar (Lastname)-san?"

"Ah tidak saya—"

"Silahkan istirahat di rumah."

Dan berakhirlah ia pulang lebih cepat. Kalau ia pegang dahinya tadi, sepertinya dirinya sedikit panas dari biasanya.

Tiba tiba pandangannya memburam, kepalanya serasa berputar putar. Akhirnya ia oleng terjatuh kalau saja sang pria tak menangkap nya maka ia akan mencium aspal

"Dasar."






To Be Continued...

Jangan lupa vote nyaa ଘo(∗  ❛ั ᵕ ❛ั )੭່

❝ Won't Fade┊male! A/K SenjuWhere stories live. Discover now