━ Empat

524 73 11
                                    

Ha? Gimana gimana?


'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

"Tunggu dulu."

Manjirou menahan tangan kiri (name). Tatapan nya menajam ke Senju.

"Tidak perlu ikut campur."

Smirk kecil timbul di paras tampan Manjiou.

"Kenapa tidak? Kau dan (Name) tidak ada hubungan lagi."

Benar juga.

Saat ini hubungan yang tepat untuk (Name) dan Senju adalah teman atau mungkin orang lain?

Gigi senju bergemeletuk marah. Yang dikatakan Manjirou ada benarnya tapi ia masih tak terima. Bagaimana bilangnya ya? Eee pokoknya ini semua menjadi rumit.

"Ayo lepaskan tangan mu dari (Name)." Manjirou menarik pelan tangan (Name) seolah ingin merebut gadis itu dari Senju.

"Tidak akan! Sekarang mau pun selamanya, (Name) milik ku!" final Senju.

(Name) yang dari tadi terdiam bingung merespon apa kini membulatkan matanya terkejut.

"Eee senju tapi kau sudah memutuskan ku." (Name) berbicara canggung.

"Baiklah, sekarang kita balikan! Katakan selamat tinggal pada Mikey! Ayo." dengan itu manjirou melepas tangan (Name) karena senju menarik pergi (Name).

"Eh?"

(Name) yang rada gak ngerti kini ia menolrh ke Manjirou. Netra nya membulat melihat acungan ibu jari pemuda pirang itu dengan senyum lebarnya. Jadi tadi Manjirou mengajak (Name) ke kafe hanya akan menjalani rencana ini?

(Name) terharu, matanya berkaca kaca menahan tangis bahagianya. Tidak tidak, Manjirou terlalu baik,

Untuk melepas cintanya.

"Yakin? Kukira kau adalah orang yang tidak akan menyerah." Wakasa tersenyum kecil melihat tindakan yang dilakukan dari leader Kantou Manji itu.

"Tidak apa selama (Name) bahagia. Aku terlalu kesal melihatnya murung tanpa Senju." balas Manjirou sembari melenggang pergi dari petinggi pentinggi brahman itu.

'Ya, sejak awal aku tahu. (Name) tidak akan merasakan kebahagiaan kalau bersama ku.'

Pedih tapi demi kebahagian seorang gadis yang pasti tidak akan menoleh kearahnya ia akan melakukan apa pun, demi seulas senyum Manjirou rela menelantarkan perasaannya.

"Tunggu ngapain aku galau? Gua kan ganteng, cari yang lain ah biar move on."

"Lihat, ada orang patah hati menjadi gila disini." Sanzu menatap lelah ke arah wajah Manjirou yang tersenyum.

"Tendang atau bunuh?"manjirou menoleh dengan senyuman.

"Tidak keduanya."

"Yeuu sirik aja. Gak laku bilang." kokonoi menambahkan.

"Dari pada sakit hati."

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

Canggung.

Suasana ini terlalu canggung untuk pasangan yang baru saja balikan apa lagi masih banyak pertanyaan yang enggan di lontarkan.

"Senju."

"(Name)."

Keduanya menoleh kearah lain setelah bersamaan menyebut nama.

"K-kau dulu." (Name) berbicara gugup.

Senju memejamkan matanya sembari mengusap belakang kepalanya.

'Ayolah kau pasti bisa.'

"Eee soal memutuskan mu waktu itu, itu hanya agar semua musuh Brahman tidak tahu tentang mu. Bisa bahaya kalau kau yang akan kena imbas dari dendam mereka pada ku."

(Name) mengerti sekarang. Ternyata sebegitu sayangnya Senju padanya tapi dengan cara yang cukup membuatnya sakit hati.

"Begitu ya."

"Memangnya kau mengira apa?"

"Kau memiliki gadis baru yang sempurna dibandingkan aku yang banyak kekurangannya." ucapnya sembari membelakangi Senju.

Senju agak terkejut. Ah ya dia lupa kalau (Name) adalah orang yang overthinking.

Senju pun melingkarkan tangannya ke perut (Name) dan meletakankan kepalanya ke bahu (Name).

"Pfftt apa apaan itu? Mana mungkin aku menemukan gadis sempurna dari mu kalau pacar ku sudah luar biasa sempurna."







End

Iya end hihi. Makasih buat yang udah nungguin book akuu makasih juga yang ngasih vote. Untuk grub yang aku bilang di chapter lalu masih terus berlaku yaaah.

Kalau mau gabung bilang aja akunya ga gigit kok :D

See you (っ´▽')っ♡

❝ Won't Fade┊male! A/K SenjuWhere stories live. Discover now