━ Tiga

461 98 4
                                    

❝Cemburu❞

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

"Nghh..." mata (name) mengerjap berkali kali menyesuaikan cahaya lampu dikamarnya.

Kesadaran yang masih terkumpul setengah itu sedikit linglung akan dimana ia sekarang. Selang beberapa detik ia sadar bahwa ia berada di kamarnya sendiri.

Tapi, siapa yang mengantarnya? Kalau memang ada yang membawanya disini, kenapa orang itu tahu pass di kamarnya?

Kepala (Name) tergeleng beberapa kali. Seolah mengibas ngibaskan apa yang ada dipikirannya. Senju? Tapi kan mereka sudag putus terlebih lagi pria itu tidak akan sepeduli ini pada orang lain.

Itu lah yang gadis ini pikirkan.

"Yang tahu passnya hanya Senju. Tidak, tidak mungkin." bergumam sendiri memikirkan hal logis.

Saat ia hendak bangun dari tidurnya ia sadar bahwa hari sudah malam. Tapi anehnya ia menemukan barang barang yang dibutuhkan orang sakit.

Mulai dari kompres, bubur yang masih hangat, beberapa obat, dan sebaginya. Lalu, sepucuk surat.

Siapa? Siapa yang melakukan ini?

Tanganya terulur mengambil surat yang tepat ada di nakas sebelahnya. Dengan ragu ia mulai membuka surat itu.

Aku sudah menyiapkan semuanya. Jadi kau hanya harus selalu istirahat dan jangan melakukan hal hal berat.

Oh iya, jangan coba coba menebak siapa yang mengantarmu tadi, nanti kau akan tambah sakit dengan pemikiran itu.

Semoga cepat sembuuh(づ ̄ ³ ̄)づ.

Kira kira itu lah isinya. Dilihat tulisannya, ini bukan tulisan orang melainkan ketikan komputer.

Sebegitu tidak inginnya (name) tahu orangnya sampai sampai tak mau menulis dengan tangan sendiri.

Kalau begini (name) akan tambah kepikiran siapa orang itu.

Semenjak dirinya kehilangan Senju ia sedikit kacau. Mulai dari nilai disekolahnya yang turun, rumah berantakan.

Pokoknya ia akan tambah kacau bila mengingat bagaimana Senju memutuskannya hari itu.

'⋆┊°✾┊✾.ੈ┊✼´

"Galau mulu, makanya jangan asal putusin gitu aja." Benkei-Arashi keizo-melipat tangannya didepan dada.

Senju memutar matanya malas. Ia agak lelah terus terusan diledek 3 orang didepannya.

"Dari pada bosen gini, gimana kalau kita ke kafe aja?" Akashi mengusulkan ide yang dari tadi ia pikirkan.

"Boleh."

Niat hati ingin jalan jalan menghilang kan penat yang menyerang Senju malah agak panik melihat (Name) berjalan kearah yang sama dengannya.

Kalau sampai ketemu, Senju mau bilang apa? Ia terlalu merasa bersalah pada (name).

'Semoga dia engga liat aku-'

"Oh! (Name)-chiin!"

Tak disangka, seorang Kantou Manji leader menghampiri (name) tak jauh dari Senju.

Ekspresi Senju mendingin dengan tatapan tak suka yang terlempar pada Manjirou yang berbicara dengan akrabnya pada (name).

Huuh! Ia ingin sekali memenggal kepala Manjirou kalau tidak ada (name) disana.

Merasa semakin panas, Senju kalap. Ia berjalan menghampiri Manjirou dan (Name). Seolah lupa bahwa tidak ada hubungan apa pun dengan (name).

"Senju?" Wakasa menatap punggung Senju heran. Anak itu lupa bahwa sudah putus dengan (Name)?

"Maaf mengganggu. (Name) ikut aku."










To be Continued...

Yak book ini lanjut but maybe akan slow up

Eumm begini, saia and Acaaafn buat gc di wa. Ada yg mau masuk?

Duuh nulis disaat ide ngestuck jadi nya gaje ಥ‿ಥ

❝ Won't Fade┊male! A/K SenjuWhere stories live. Discover now