Chapter Sixteen

428 79 13
                                    

Happy reading
Jangan lupa komen dan vote
Aku harap kalian tidak menjadi silent reader💜

🎵 I Don't Love You - Urban Zakapa

۝

Sooji memperhatikan sekantung bingkisan berisi makanan serta vitamin yang Myungsoo berikan untuknya. Setelah kepergian pria itu Sooji susah untuk menutup matanya lagi, ucapan cinta yang Myungsoo katakan beberapa saat lalu masih terngiang di telinganya.

'Because i love you, i love you so bad, i'm so in love with you'

Bukan ini yang Sooji harapkan. Dia tidak pernah meminta Myungsoo mencintainya, jangan, jangan mencintai wanita jahat sepertinya karena suatu saat pasti Sooji akan membuat pria itu jatuh dan sakit. Dia tidak pernah mengira Myungsoo akan sejauh itu padanya karena selama ini Sooji sengaja membuat jarak diantara mereka agar tidak terjadi sesuatu yang dinamakan 'jatuh cinta' lagipula Sooji menganggap hubungannya dengan Myungsoo tidak serius.

Namun, perasaan bedebar yang ia rasa tatkala Myungsoo menatapnya intens serta ucapan yang sudah sering ia dengar sejak berkencan dengan pria-pria di masa lalunya benar-benar menganggu fikirannya. Sooji sering diberi ucapan cinta dari Jongin atau kata-kata romantis lain, namun mengapa saat Myungsoo mengatakannya semua serasa lain? Jauh di lubuk hatinya ia merasa.. bahagia, ada kehangatan yang menjalar dan sulit diartikan.

Sooji takut. Teramat takut akan jatuh ke lubang yang sama. Bukankah semua pria itu sama saja? Hal bernama cinta tidak akan bertahan lama, Sooji yakin. Mungkin sekarang Myungsoo sedang ada dalam fase sejatuh-jatuhnya akan dirinya, maklum namanya juga awal pacaran. Tapi, akan ada masa di mana semua cinta Myungsoo sampai di titik jatuh tempo atau kadarluasa dan masa itu adalah ketika Sooji telah jatuh cinta habis-habisan pada Myungsoo. Ujungnya? Sooji lagi yang ditinggalkan.

Harusnya Sooji lebih lihai dalam membentengi diri, harusnya Sooji tidak jatuh terlalu dalam pada sorot tajam itu, harusnya Sooji lebih bijaksana bermain pada permainan yang ia buat sendiri. Sooji akan memperbaiki semuanya, memberi sekat tinggi agar Myungsoo tidak bisa memanjat hatinya. Karena itu pilihan terbaik untuk keduanya agar tidak saling menyakiti.

"i don't love you, not even care about you, i have no feeling for you and don't expect me to love you, because it can't happen." Sooji meyakini diri sendiri, bak melawan arus hatinya.

۝

Jongin melirik kembali tulisan pada secarik kertas yang ia pegang, kemudian netranya menelisik gedung apartemen mewah di hadapannya. "jadi selama ini si ular kecil bersembunyi di sini?" Ejeknya.

Kemudian Jongin melangkah, mencari unit 1001 di mana Bora berada. Sesampainya di depan pintu Jongin menekan bel tidak sabar seperti lintah darat yang menagih hutang. Seorang pria bertelanjang dada menyambutnya, Jongin memperhatikan pria tersebut dengan penuh selidik, berbadan kekar dan penuh tato dosekujur tubuhnya. "who the fuck are you? Di mana Kim Bora?" Tanya Jongin langsung pada poinnya.

"bukankah harusnya aku yang tanya begitu? Kau siapa baru datang sudah marah-marah?!" Pria kekar bertato teresebut melangkah marah meraih kerah baju Jongin. Seketika nyali Jongin ciut, "calm down bro, hanya bercanda."

Jongin melepaskan tangan besar dari kerahnya dan tertawa kecil, pria berotot itu kini sudah mulai sabar dan menetralkan emosi. "maaf kalau tadi saya kelewatan, minta maaf juga jika mengaggu anda saya kemari mencari Bora. Dari informasi yang saya dengar dia ada di sini." Jongin merubah cara bicaranya lebih sopan.

"what are you doing here, jerk?" Kim Bora muncul dari dalam, perempuan itu hanya memakai kaus longgar tanpa celana dengan rambut berantakan. Dalam hati Jongin hanya berdecak. "dari mana kau tahu aku di sini?" Tanya Bora lagi.

If I Loose You [END]Where stories live. Discover now