chapter tiga puluh satu

138 1 0
                                    

Naya sama ivan sudah kembali ke apartemen.dan mereka berdua sudah mendapati tempat tidur khusus bayi yang ia pesan kemarin lalu yang kini sudah ada di dalam apartemen miliknya.

Melihat hal tersebut naya memperhatikan wajah ivan yang tampaknya senang sekali dengan tempat tidur itu dan lalu mendekatinya.

kemudian naya melangkah kan kakinya ke arah kasur dan langsung merebahkan tubuhnya. Seluruh badannya terasa keram dan capek karena di sebabkan ia pulang dari pulau tadi itu sekitar pukul jam tujuh pagi dan baru sampai ke sini jam tujuh malam.

Ia masih sungguh tidak percaya jika si ivan tersebut malah mengajak dirinya jalan jalan lagi sehingga wajar sekali jika pulangnya rada malam.

Naya menghela nafasnya dengan berat dan sebentar.lalu matanya pun tertuju ke arah langit langit apartemen.kemudian kasurnya tiba tiba aja bergoyang dan ternyata ulahnya si ivan yang dirinya itu loncat di atas kasur.

" Kamu apa apaan sih mas" Sewot naya.

" Udah minum susu ibu hamil belum "tanya ivan.

" Udah " Balas naya cuek karena ia sangat capek sekali.

Tiba-tiba tangan naya di pegang oleh si ivan.

" Nay, kamu besok pengen lihat tempat kerja gue enggak " Ujar ivan.

" Entah lah mas "

" Bisa enggak lo besok bawain gue bekal ke kantor gue nanti " Ucap ivan dan naya menengok ke arahnya.

" Mas kenapa " Tanya naya curiga dan si ivan malah sedang mengelus elus punggung tangan naya.

" Ya tinggal bawain aja apa susahnya sih " Timpal ivan yang kemudian ia mengecup tangan naya.naya agak terkejut dengan hal tersebut.

" Udah tidur sana " Suruh ivan cepat. lalu ia bangkit dari kasur dan mengambil posisi duduk.naya pun memalingkan tubuhnya atau lebih tepatnya ia membelakangi tubuh ivan.

Pikirannya masih sedikit takut.ia bimbang apakah ia bisa meninggalkan ivan sendiri.namun sepertinya setelah di pikir pikir lebih dalam lagi ia kayaknya enggak bakal bersatu di sebabkan ivan sangat ingin sekali menggapai impiannya yaitu menjadi pemain sepak bola terkenal.

Dan ia juga cukup tertegun jika ia keluar negeri itu sebenarnya bukan buat melanjutkan ke kuliah melainkan ia ingin masuk ke klub sepak bola dan mengikuti sebuah sekolah akademik olahraga yang khusus untuk olahraga tersebut.

Ivan pernah bilang kepada dirinya yang kenapa harus berpisah di karenakan pernikahan itu cukup menganggu dirinya untuk berkembang maju buat menggapai impiannya itu.maka dari itu lah ia sangat menginginkan kebebasan dari yang namanya tanggung jawab.

" Nay,badan lo pengen di pijetin enggak " Tawar ivan.

" Gue takutnya ngaruh sama anak gue "lanjut ivan yang sangat perhatian sekali.

" Iya deh mas " Naya setuju untuk di pijetin.dan dengan sigap ivan pun langsung memijat bagian pergelangan kaki naya yang katanya itu terasa cukup lelah.

*******

Pagi sudah tiba dan ivan sudah berangkat 30 menit yang lalu.naya membereskan seluruh bagian dalam apartemen sampai bersih.Sesudah beres beres ia pun membuat makanan buat si ivan di kantor nanti.

Naya sudah mempersiapkan makanannya.ia pun keluar dari apartemen.

Ia melangkah ke arah pinggir jalan dan menunggu taksi online yang sudah di pesan tadi.sambil menunggu ia buka ponsel miliknya.dan ternyata sudah ada pesan dari ivan yang isinya berupa share lokasi tempat kerjanya.

Tak berselang lama taksi pun datang.naya masuk dan langsung melaju ke arah kantor ivan.

Sesampainya di sana naya cukup bingung karena tempat kerjanya itu sangat besar sekali.ia bingung harus tanya kepada siapa.

Ia berjalan lalu tanpa di sengaja ia menabrak seseorang dan ia adalah violet teman semasa sma nya dulu yang sangat naya sukai karena dirinya itu sangat akrab sekali dengannya pada waktu itu.

" Violet " Ucap naya dengan mata berbinar binar.

" Elo " Tunjuk violet.

" Kamu kerja di sini " Tanya naya dan violet terdiam.mata violet pun melihat naya dari ujung kepala sampai ujung kaki.di lihat seperti itu naya jadi kikuk.ia merasa ada yang salah sama dirinya tersebut.

" Kamu kenapa ngelihatin aku seperti itu " Tanya naya.

" Enggak papa kok " Kemudian violet menarik tangan naya dan membawanya masuk ke dalam di sebuah perusahaan besar yang dimana si ivan bekerja.

" Violet , kabar kamu gimana " Tanya naya yang sekarang berjalan di belakangnya.

" Gue baik baik aja kok "jawabnya yang Kemudian sampai lah di depan kantor milik si ivan dan violet menyuruh naya agar cepat masuk ke dalam.

Naya cuman menghela nafasnya dan mencoba bersabar atas kelakuan violet tadi yang benar benar cuek sekali dan mukanya yang entah kenapa jadi judes gitu.padahal sewaktu sma dulu si violet tersebut selalu menampakkan wajah keceriaan, namun entah kenapa  sekarang Naya merasa kayak bertemu  bersama orang lain saja.

Ivan ada di dalam dan terlihat sedang bersantai dengan posisi kakinya terangkat di atas meja kerja.

" Mas lagi sibuk enggak "

" Menurut lo " Jawab ivan tanpa respon.

" Ya sepertinya enggak sibuk sih "

" Mana makanannya.gue laper nih " Pinta ivan dan naya langsung memberikan makanan yang di inginkannya itu.

" Ayo makan bareng "

" Hah.maksud mas "

" Lo enggak denger ya "

" Ya itu kan buat mas ivan bukan buat saya "

Ivan menatap sebal ke arah naya.dan lalu ia menarik tangannya hingga tubuh naya tertarik dan ivan pun cepat menangkap tubuhnya dengan posisi memeluk.

" Mau makannya di mana " Tanya ivan yang membuat naya bingung karena dirinya itu tidak mau makan malah di tanyain seperti itu.

- tbc -

black outWhere stories live. Discover now