Chapter Tiga Puluh

49.9K 7K 702
                                    

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMUALAIKUM, KABAR KALIAN GIMANA?

MAAF YA BARU UPDATE, ADA PROBLEM DIKIT.

KALIAN PUASA?

•••

Eh iya...

Jangan  lupa follow Instagram aku @xylsaaaa_ [ folback DM aja] kalau slow respon maaf, tapi pasti di FB

Dan folow akun Gus kebanggaan kita @adnantamfan_

***

Sehabis acara memakan makanan asin tadi, Azhar memilih untuk bersiap-siap, karena hari ini dia akan mengajar di kelas nya Mitha.

Saat berada di depan cermin, Azhar lupa memakai parfum kesukaannya miliknya yang berada di atas meja yang berada di samping kasur, dan kebetulan Mitha berada di dekat meja tersebut.

Awalnya Azhar ragu untuk meminta tolong, tapi beberapa saat berlalu, akhirnya ia pun memberanikan dirinya untuk meminta tolong. "Heh, ambilin parfum yang ada di atas meja itu, dong."

Mitha yang tadinya  tengah asik mengoleskan body lotion  ke tangannya, menoleh ke arah Azhar dengan mata menyipit, jeda beberapa detik, ia langsung membuang mukanya ke sembarang arah, hal itu membuat Azhar mendengus.

"Ga usah pura-pura budek," sindir Azhar kesal.

Mitha kembali menatap Azhar, kali ini tatapannya sinis. "Al 'adabu fauqal 'ilmu."

"Adab di atas ilmu," lanjut Mitha menterjemahkan. "Minta tolong itu yang sopan, jangan hah, heh, hah, Hoh, di pikir apaan," katanya lagi.

Azhar mendengus pelan, ia salah, ya kali ini ia salah. "Maaf-maaf... " Jeda beberapa detik. "Istri ku sayang boleh minta tolong ambilkan parfum?" entah dorongan dari mana, mulut Azhar memanggil Mitha dengan sebutan 'istri ku sayang'

Hening.

Mendengar panggilan yang terlontar dari mulut Azhar, sukses membuat Mitha terdiam.

Tersadar akan apa yang di ucapkan mulut nya, Azhar reflek memukul pelan bibirnya. "Maksudku, tolong ambilkan parfum itu, yang ada di meja sa-samping kamu," ucapnya gelagapan.

Mitha masih diam, dan berpura-pura tetap fokus dengan ritual memakaikan body lotion ke tangannya.

Merasa sedikit kesal, Azhar memutar bola matanya malas. "Gak usah pura-pura fokus sama perawatan mu, salting bilang aja."

Lenyap sudah!

Mitha yang tadinya salting, langsung mendongak dan menatap Azhar sengit. "Siapa juga yang salting, nih ambil parfumnya," katanya dengan nada kesal, sembari meraih parfum yang ada di atas meja, lalu melemparkannya ke arah Azhar.

Azhar ternganga, ketika parfum nya itu melayang di udara, dan akhirnya ...

Plank!

Botol parfum yang di lempar Mitha tadi pecah, sebenarnya parfumnya tak mahal, hanya saja itu parfum dari Mesir Kairo, dulu saat Azhar masih sekolah di sana dia beli di sana sekaligus banyak. Yang membuatnya kesal adalah, parfum yang pecah ini adalah parfum terakhir.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang