Chapter Empat puluh Delapan

37.8K 4K 335
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Halo semuanya aku kembali update❤️🐣
Doain biar aku rajin update😘😓

Bacannya enjoy ya...

HAPPY READING

•••••••••

SATU TAHUN KEMUDIAN.....

Sudah Satu Tahun berlalu, dan kini Azkiya sudah mulai belajar ikhlas menerima kepergian kedua orang tuanya. Yang dimana, beberapa waktu lalu, ia menjadi sangat pendiam, jarang makan, intinya seperti orang yang tak memiliki arah hidup. Namun untungnya, karena dukungan Adnan dan yang lainnya, akhirnya Azkiya mau kembali ceria lagi, walau tak terlalu ceria seperti dulu, setidaknya sedikit demi sedikit.

"Sayang, Mas di undang ke aqiqahan nya cucu pak RT, mau ikut?" ajak Adnan pada Azkiya yang sedang asik membaca sebuah buku.

Azkiya menutup bukunya, lalu tersenyum. "Mau mas, kapan acaranya?"

"Jam sembilan, sayang."

Azkiya berdiri dari duduknya. "Ya sudah, aku siap-siap dulu."

"Nanti aja sayang," cegah Adnan saat Azkiya hendak bersiap-siap.

"Lho, kenapa?"

"Shalat Dhuha dulu, baru siap-siap," jawab Adnan mengingatkan.

Azkiya terkekeh-kekeh kecil, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ehehe, iya, aku wudhu dulu ya mas."

"Iya."

Setelah beberapa saat kemudian, Azkiya selesai berwudhu, dan karena Adnan masih punya wudhu, jadinya mereka langsung saja melaksanakan shalat Dhuha berjama'ah. Selesai shalat, Azkiya mencium tangan Adnan, karena ini sudah menjadi kebiasaan baginya.

"Jangan lupa berdoa, siang ini kita pergi ke acara aqiqah cucunya pak RT, nanti next time, kita yang bakalan adain acara aqiqah juga."

Mendengar ucapan Adnan, Azkiya tersipu malu. "Mas."

Adnan tertawa melihat istrinya malu-malu seperti itu. "Sudah satu tahun lebih kita menikah, kamu pasti udah mau di panggil Ummi kan?"

Azkiya mengangguk pelan.

"Makanya banyak-banyak berdoa ya sayang."

"Iya mas. Azkiya pasti akan selalu berdoa. Sampai Allah kasih kepercayaan itu sama Azkiya..."

"Mas sayang kamu."

"Azkiya juga."

"Ya sudah, siap-siap gih, mas tunggu di depan rumah ya..." kata Adnan sembari melipat sajadah nya.

"Iya, mas."

Sepuluh menit berlalu, Azkiya sudah selesai bersiap-siap. Ia tak memakai make up berlebihan, hanya secukupnya saja, karena Adnan pasti akan memarahinya jika ia pakai make up berlebihan.

"Sudah?" tanya Adnan saat melihat Azkiya keluar dari pintu.

Azkiya mengangguk.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang