JANGAN LUPA VOMMENT
SELAMAT MEMBACA 🖤💜
51. TOLAKAN GADIS SANGUINIS
''Bahkan seribu kata maaf yang kamu lontarkan, tidak akan mampu mengobati satu luka yang telah kamu goreskan''
-gelapterang-
''HEH LO! WOI! PLIS TOLONGIN GUE!'' Sambil memberontak, Aya memanggil seorang murid laki-laki yang baru saja berpapasan dengan dirinya. Padahal Aya sendiri tidak tahu dia siapa. Aya asal manggil saja. Tapi sepertinya dia anak kelas 11.''WOI! JANGAN CUMAN LIATIN GUE! TATAPAN LO ITU NYEBELIN BANGET TAU GAK! INI TOLONGIN GUE! GUE MAU DI PERKOSA SAMA RAGA!!'' lanjut Aya pada anak laki-laki itu. Melihat Aya seperti orang kesurupan, laki-laki itu hanya memandang Aya dengan tatapan bingung sambil melangkahkan kakinya ke arah yang berlawanan dengan Raga.
''WOI! LO YANG LAGI JALAN! KOK LO MALAH PERGI?!! LO DENGER GUE GAK?! GUE TAU LO PASTI DENGER GUE! TOLONGIN GUE!!! INI GUE BENERAN MAU DI PERKOSA SAMA RAGA! TEGA BANGET LO NGEBIARIN PEREMPUAN MAU DI PERKOSA KAYA GINI!'' Aya kembali melantur saat anak laki-laki itu berjalan semakin jauh dari dirinya dan Raga. ''WOI!! TOLONG!! TOLONG!! TOLONGG!!! TOLONGIN GUE!! SIAPAPUN TOLONGIN GUE! GUE GAK MAU JADI MAMAH MUDA!!''
Mendengar Aya yang semakin mengencangkan suaranya, Raga menundukkan kepalanya, menatap gadis itu sambil berkata, ''Lo kalo mau ngarang yang bagusan dikit. Orang-orang mana percaya kalo gue mau perkosa lo.''
''IH!'' Aya memukul dada Raga. ''LO TUH NYEBELIN BANGET, YA, RAGA! GUE KESEL BANGET TAU GAK SAMA LO. GUE GAK MINTA APA-APA SAMA LO! GUE CUMAN MINTA TURUNIN GUE SEKARANG JUGA! KAKI GUE JADI TAMBAH SAKIT GARA-GARA LO GENDONG.''
''Kaki lo tambah sakit bukan karena gue gendong, tapi karena daritadi lo gak bisa diem. Makanya tambah sakit,'' ucap Raga memperjelas.
''APAAN, SIH! KOK LO MALAH NYALAHIN GUE! UDAH JELAS-JELAS LO YANG SALAH. DARITADI GUE MINTA TURUN TAPI ENGGAK LO TURUNIN, JADINYA TAMBAH SAKIT KAN KAKI GUE!''
''Pelanin suara lo. Gendang telinga gue hampir pecah gara-gara lo teriak-teriak.''
''BODO AMAT GUE GAK PEDULI! MAU GENDANG TELINGA LO YANG PECAH, MAU OTAK LO YANG PECAH, ATAU BAHKAN JANTUNG LO YANG PECAH, TERSERAH! GUE GAK PEDULI. YANG TERPENTING SEKARANG, TURUNIN GUE! GUE GAK MAU DIOBATIN SAMA LO! BISA-BISA GUE TRAUMA SEUMUR HIDUP GARA-GARA LO OBATIN!''
''Jangan kaya anak kecil, diem,'' ujar Raga memperingati.
Cukup sulit meminta Aya diam. Semakin dilarang, gadis itu akan semakin teriak-teriak. Ia semakin berbicara ngaco dan bergerak-gerak seperti orang yang sedang diculik. Sebenarnya terbuat dari apa pita suaranya itu? Raga benar-benar tak habis pikir. Dan apa yang dikatakan Raga itu benar, kaki Aya semakin sakit bukan karena dirinya digendong melainkan karena dirinya yang terus menggerak-gerakkan kakinya sehingga luka yang ada di kakinya itu terasa semakin perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)
Teen FictionALASKA GEN 11 [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] ''Kenapa bisa lo enggak suka gue?'' tanya Aya. ''Pertama lo berisik, kedua lo ganggu, ketiga lo murahan, dan keempat itu karena akal sehat gue masih berfungsi dengan baik buat suka sama perempuan gila kay...