🐇 - 𝟶𝟿

617 103 0
                                    

"Makasih udah anter gue." Doyoung berdehem.




"Y/n.." Kamu menatapnya, "Iya, kenapa?"




Doyoung meraih tangan kamu untuk ia genggam. Dia menatap mata kamu.




"Gue gak tau apa yang sekarang gue rasain. Gue masih bingung sama perasaan ini. Jadi, gue mohon sama lo, untuk saat ini dan kedepannya nanti, jangan deket sama cowok lain selain gue dulu bisa gak?"




"Kenapa? Kenapa gue harus lakuin itu? Lo gak ada hak ngelarang gue, Doy. Gue emangnya siapa lo? Gue bukan siapa-siapa lo, Doy."




Baru aja Doyoung mau ngomong, kamu udah lepas genggaman tangannya.




"Maaf, Doy. Gue gak bisa. Lo gak ada hak ngelarang gue. Kita cuma temen. Sekali lagi gue minta maaf."




Kamu masuk kedalam rumah, meninggalkan Doyoung yang masih berada di pekarangan rumah kamu.




Kamu ngintip dari balik jendela, Doyoung masih berada didepan sana menatap kearah kamar kamu.




"Maafin gue, Doy. Lo bukan siapa-siapa gue, jadi gue gak bisa nurutin apa yang lo mau."




Setelah itu, kamu liat Doyoung menghela nafas panjang, lalu berlalu pergi dari rumah kamu.




"Kak, ngapain disitu? Kamu gak temuin Doyoung?"




"Aku ke kamar dulu ya, Mah."




🐇🐇




Kamu lagi diem dikamar, tiba-tiba Mamah kamu masuk kedalam kamar kamu.




"Kak, didepan ada Doyoung tuh nyariin kamu."




"Doyoung? Ngapain?" Mamah menggeleng kecil.




Kamu menghela nafas pelan, lalu beranjak ke ruang depan, menemui Doyoung.




"Ngapain?"




"Gue diundang sama adek kelas, buat jadi tamu undangan di konten horor YouTube nya. Gue mau ajak lo, sekalian jalan-jalan. Mau gak?"




"Sorry, gue gak bisa ninggalin nyokap gue sendirian di rumah."




"Mamah gapapa kok, kak. Kamu pergi aja sama Doyoung. Dia udah jauh-jauh kesini loh." Ucap Mamah kamu.




Kamu natap Doyoung sekilas, lalu menghela nafas pelan.




"Oke. Gue siap-siap dulu." Doyoung mengangguk kecil.




Setelah selesai siap-siap, kamu sama Doyoung pamit ke Mamah kamu.




"Tan, pinjem Y/n nya sebentar ya, nanti dipulangin lagi."




Mamah tersenyum manis, "Gak dipulangin juga gapapa, tapi nanti kalo udah sah jadi suami istri. "




Kamu membelalakkan mata, "Mamah apa-apaan sih?!" Mamah terkekeh kecil, lalu memeluk kamu.




"Anak Mamah udah besar sekarang, bentar lagi lulus sekolah. Udah ada cowok yang ngantri pula."




"Mamah!"




"Udah sana berangkat! Jangan malem-malem ya, pulangnya!"




Doyoung mengangguk, "Ya, Tante. Kalo gitu, Doyoung sama Y/n berangkat dulu."




"Hati-hati!"




🐇🐇




"Teteh? Aaaaa kok bisa ketemuan disini sih??"




"Loh, Jisung sama siapa? Sama Haechan?" Jisung menggeleng.




"Sama bang Taeil, bang Jeno, bang Renjun, terus Sungchan."




"Oh, ada Jeno sama Renjun." Jisung ngangguk.




"Y/n, lo__ Jisung? Ngapain?" Jisung natap Doyoung sama kamu bergantian.




"Teteh pacarnya bang Doyoung?" Kamu menggeleng cepat, "Bukan!"




"Oh. Kirain Teteh udah move on." Doyoung langsung natap kamu, "Move on dari Eunwoo?"




Jisung mengerutkan keningnya, "Eunwoo? Bukannya Teteh sama__"




"Sung! Lo gak kedalam? Nanti dicariin Jeno loh.."




"Oh ya, Jisung lupa! Kalo gitu Jisung duluan ya, Teteh, bang Doyoung."




Kamu ngangguk, Jisung langsung kedalam. Sementara, Doyoung masih ngeliatin kamu.




"Emangnya lo pernah deket sama siapa lagi selain Eunwoo?"




🐇🐇








.
.
.

Jisung

nctzenns_19

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.
nctzenns_
19.41 WIB
Sabtu, 21 Agustus 2021

[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢDonde viven las historias. Descúbrelo ahora