🐇 - 𝟷𝟹

466 81 0
                                    

"Yaudah, gue pulang dulu ya?" Kamu mengangguk kecil.




"Hati-hati, Doy. Jangan ngebut-ngebut bawa motornya!" Doyoung ngangguk, sembari tersenyum kecil.




"Gila sih, gue berasa kayak diperhatiin sama pacar."




"Pacar apanya? Ngaco lo." Kamu ketawa, Doyoung juga ketawa.




"Y/n?" Kamu sama Doyoung sama-sama noleh.




"Alex? Ngapain?"




Alex menghampiri kamu, lalu menatap Doyoung datar.




"Oh, ada ketos. Ngapain?"




Doyoung tersenyum miring, "Gue? Gue mah kesini ketemu sama pacar. Lah, lo mau ngapain kesini?"




Alex tertawa remeh, "Pacar? Sejak kapan lo pacaran sama Y/n?"




Mereka berdua saling adu tatapan tajam. Kamu melerai keduanya.




"Udah, stop! Gue gak suka ada keributan didepan rumah gue!" Mereka langsung ngalihin pandangan.




Kamu menatap Doyoung, "Udah sana pulang, Doy. Hati-hati!"




"Hmm.. Yaudah, gue pulang dulu." Kamu mengangguk.




Setelah itu, Doyoung pergi, menyisakan kamu dan Alex. Kamu menatapnya.




"Ada apa, Lex?"




"Ada apa?" Alex terkekeh kecil, "Lo lupa? Lo kan belum kasih gue jawaban waktu itu."




"Jawaban apa?"




"Lo mau gak jadi pacar gue?" Kamu menghela nafas pelan, bisa-bisanya kamu lupa tentang ini, padahal hari itu kamu galau, bingung harus apa.




"Jujur ya, Lex. Ini karena kita sama-sama udah ada dikelas akhir, gue minta maaf sama lo. Maaf, gue gak bisa sama lo."




"Kenapa? Apa karena Doyoung?" Kamu menggeleng, merasa gak enak sama Alex.




"Bukan gitu, Lex." Kamu menarik nafas dalam-dalam, dan hembuskan perlahan.




"Maaf, gue bukan bermaksud nyakitin hati lo, tapi jujur, gue rada aneh sama lo. Lo tiba-tiba dateng, nyatain perasaan lo ke gue, padahal kita kenal belum lama ini. Deket pun, enggak."




Alex terkekeh kecil, "Lo emang cewek yang beda, Y/n. Oke, thank atas waktunya. Gue pamit."




"Lex?" Alex hanya diam, sambil menatap kamu.




"Gue minta maaf." Alex mengangguk, lalu tersenyum kecil.




"Lupain aja apa yang pernah gue omongin ke lo. Kita temenan kan?" Kamu mengangguk, sembari tersenyum kecil.




"Y/n, gue boleh minta peluk untuk yang terakhir kalinya?"




"Terakhir kalinya? Emang lo mau kemana?"




"Gue mau pindah ke luar negeri. Entah gue bakal balik lagi kesini atau enggak. Gue masih belum tau. Intinya, bokap gue bilang, gue sekeluarga akan menetap disana."




Kamu mengangguk, lalu memeluknya erat. Alex sedikit kaget, karena tiba-tiba kamu peluk dia tanpa aba-aba dari dianya.




"Gue pasti bakal kangen nih, sama lo. Baik-baik disana ya, jaga kesehatan, jaga pola makan lo. Semoga lo bahagia, dan bisa mendapatkan seseorang yang pantas, dan pastinya lebih baik dari gue. Hati-hati!"




Alex mengeratkan pelukan, lalu mengangguk, dengan mata yang terpejam, "Gue bakal bahagia, karena ini permintaan langsung dari lo. Lo juga harus bahagia ya, baik sama Doyoung ataupun yang lain, pokoknya lo harus bahagia. Gue doain, semoga lo langgeng sama Doyoung."




Kamu refleks ngeaminin ucapan Alex, tapi semenit kemudian, kamu langsung cubit perutnya.




"Gila aja lo, gue didoain langgeng sama Doyoung!" Alex ketawa.




"Lo berdua cocok tau. Dan buat lo, jangan terlalu jual mahal, kasian Doyoung nya. Kalian berdua sama-sama saling suka, tapi ego kalian masih sama-sama tinggi. Udah ya gitu aja. Makasih atas waktunya, gue pamit."




"Hati-hati! Jangan lupa kabarin gue kalo udah sampe."




"Ya. Lo jaga diri ya, salam buat keluarga lo." Kamu mengangguk.




Setelah itu, Alex pergi. Kamu masuk kedalam rumah.




"Kak, kakak nerima bang Alex?" Kamu menggeleng kecil.




"Gue gak nerima dia. Gue bersyukur, dia bisa ngertiin perasaan gue. Ya, gue tau gue jahat, tapi bagi gue, ini udah keputusan yang tepat. Gue yakin, Alex bisa nemuin sosok yang lebih baik, dan pastinya lebih cantik dari gue."




Hendra tersenyum bangga, sembari bertepuk tangan, "Wow!" Kamu terkekeh geli, melihatnya.




"Kak, lo mau tau gak cara yang ampuh buat liat siapa aja orang yang suka sama lo?"




"Boleh tuh. Gimana caranya?"




Hendra tersenyum manis, lalu mendekat dan berbisik.




"Semoga berhasil kak."

nctzenns_21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
nctzenns_
21.46 WIB
Jum'at, 19 November 2021

[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang