prolog

26.2K 3.3K 857
                                    

HALO BESTI! CALL ME MEY🌻.

SALAM ENAM AGAMA SEMUA!!

SELAMAT DATANG DICERITA 'BINTANG UNTUK LANGIT' SEMOGA BETAH YA KAWAL CERITA MEY SAMPAI ENDING💗

MEY CUMA MAU INGATIN‼️ TOLONG JANGAN JADI PEMBACA GELAP OKEY?! TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN DISETIAP CHAPTER YA!

Mohon maaf jika ada kesamaan tempat, nama tokoh, latar belakang, alur, kejadian dan yang lainnya. cerita ini murni atas pemikiran aku sendiri, dan tidak ada unsur menjiplak.

Kalau ada bahasa/kata/typo yang kurang bagus kalian bisa tandai ya!. Buat kalian juga yang mau mengkritik silahkan, asal jangan menghujat ya! Aku terima semua kritikan kalian.

Yang belum follow akun author, difollow dulu. Karna dipertengahan cerita sebagian chapter bakalan di privat acak😉.

Follow juga
Ig : @biintgmysaa & @wp.bintangmeysa

Trimakaci😘

Happy reading❣

***

Langit mengacak rambutnya frustasi. Ia sangat membenci situasi ini, situasi dimana ia harus menyaksikan kedua orang tuanya yang selalu berdebat. Jika bagi orang-orang rumah adalah tempat yang paling nyaman, maka lain halnya dengan Langit. Menurutnya rumahnya adalah neraka tersendiri baginya.

"ARGHHHH" teriak Langit frustasi sambil memukuli tembok dengan membabi buta melampiaskan semua emosinya yang memuncak.

"Kamu kenapa?" Suara lembut seorang gadis berhasil mengalihkan atensinya.

Ia mengedarkan pengelihatannya dan mendapati seorang gadis bertubuh pendek  dibaluti hoodie yang terlihat begitu kebesaran ditubuh mungilnya serta permen tangkai yang berada digenggamannya.

"Kamu kenapa?" tanya gadis itu lagi sambil mengerjap erjapkan matanya polos. "Jangan nyakitin diri sendiri kata mama nggak baik" ucap gadis itu sambil mendekat kearah Langit.

"Kamu mau permen?" tanyanya gadis itu sembari mengeluarkan satu buah permen tangkai dari saku hoodienya.

Langit menggeleng gelengkan kepalanya tanda menolak pemberian gadis itu. Sedari tadi Langit menatap mata gadis cantik itu lekat, entahlah Langit merasa tersihir dengan tatapan polos gadis itu.

"Yaudah deh kalau kamu nggak mau" ucap gadis itu lalu menyimpan kembali permennya. "Aku tau kamu lagi banyak masalah, tapi jangan kaya gini. Lebih baik kamu pergi sholat, ceritain semuanya ke Allah pasti Allah akan bantu"

Langit diam tak bergeming ntah kenapa ia merasa bebannya sedikit berkurang ketika menatap mata gadis yang baru ia lihat beberapa menit yang lalu.

Tanpa Langit duga gadis itu tiba-tiba memeluknya erat. "Kata mama, biasanya orang kaya kamu lagi butuh pelukan. Makanya aku peluk biar kamu nggak sedih lagi" ucap gadis itu sambil mendusel dusel hidungnya di dada bidang Langit.

Dengan ragu ragu Langit membalas pelukan gadis itu lalu mendekapnya erat menumpukan dagunya diatas puncak kepala gadis yang hanya sebatas dadanya itu sambil memejamkan matanya menikmati dekapan hangat itu.

tanpa langit sadari matanya yang berwarna coklat terang itu menitikkan air mata.

Setelah beberapa menit, gadis cantik itu melerai pelukannya kemudian menatap mata langit teduh "udah, kamu jangan sedih terus, masa badannya besar tapi cengeng sih?" Ucap gadis itu cekikikan sambil menghapus buliran bening yang berhasil lolos dari pelupuk mata cowok itu.

"Kalau gitu aku pergi dulu ya..dadah!!" Ucap gadis itu sambil melambai lambaikan tangannya kemudian pergi dari sana.

Langit menatap lekat punggung gadis bertubuh mungil yang mulai menjauh itu kemudian tersenyum tipis.

"Siapapun lo, makasih cantik" ucap langit tulus.

***

Cup

" You are mine"

Cup

"will still be mine"

Cup

" and forever be mine"

"Lo itu Bintangnya langit, dan langit nggak akan lengkap tanpa adanya Bintang" -Langit

"Langit untuk Bintang, dan Bintang untuk langit. Kamu milik aku, dan aku milik kamu" -Bintang

Segini dulu ya besti😘🤙.

Vote komennya jangan lupa!

See you<3

Rab 17 november 2021.

***

Jangan lupa follow instagram :

@wp.bintangmeysa
@langit.aldrich
@bintang.laurels
@reno.siganteng
@althair.frederick
@reynand.castelio
@kenzo.mahardika_

Trimakasih❤.

Bintang untuk LangitWhere stories live. Discover now