01

17K 2.7K 1.3K
                                    

Tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa Follow
I

g : @wp.bintangmeysa

⚠️JANGAN JADI PEMBACA GELAP!⚠️
hargai author dengan cara kasih vote dan komen okey? Thanks💘

Bantu share cerita ini keteman/akun sosmed kalian yaa💘

Tandain typo!

Happy reading❣

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Perfect" gumam cowok sambil memandangi dirinya dipantulan cermin setelah memasang anting tindik berwarna silver ditelinga sebelah kirinya.

Cowok dengan kaos hitam polos dibaluti seragam sekolah tanpa dikancing sama sekali itu berjalan menuju rak mejanya lalu mengambil vape yang ada dilacinya.

PRANG!!

"BISA NGGAK SIH KAMU SEKALI AJA NGERTIIN AKU?!"

"NGERTIIN APA LAGI?! AKU SELALU NGERTIIN KAMU! JUSTRU KAMU YANG NGGAK PERNAH MAU NGERTIIN AKU"

"AKU CAPEK!"

"KAMU FIKIR KAMU AJA YANG CAPEK?! AKU JUGA. AKU CAPEK NGEHADAPIN SIKAP EGOIS DAN KEKANAK KANAKAN KAMU ITU!"

Langit yang baru saja keluar dari kamarnya menatap datar perdebatan kedua orang tuanya dari atas tangga.

Ia sangat muak.

Setiap pagi pasti kedua orang tuanya selalu saja berdebat. ntah memperdebatkan hal apa.

Langit menghela nafas lalu melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga sambil menyampirkan tasnya dibahu kirinya.

"Langit pergi dulu, Assalamualaikum" ucapnya datar dan langsung melewati kedua orang tuanya yang sedang bersitegang itu begitu saja.

***

"Tumben telat" ucap salah satu sahabat langit yang bernama-- Reno dinata saat Langit baru saja masuk kedalam kelas.

Langit hanya diam tak ada niatan menjawab  pertanyaan sahabatnya itu sambil berjalan kebangku pojok miliknya lalu menyibukkan diri memainkan ponsel miliknya

"Sabarkan hamba yaAllah" gumam Reno sembari mengelus elus dada ratanya.

"Biasalah tembok dikasih nyawa ya gitu" jawab salah satu laki-laki yang bernama Kenzo mahardika sambil merangkul pundak Reno.

Bintang untuk LangitWhere stories live. Discover now