Bab 13

252 29 15
                                    


Hai! Hai!

Jeremy dan Shinta datang lagi buat kalian setelah sekian abad tak ada kabar! #lebay 😆😆

Jadi enggak enakkan akuh 🙃
Terima kasih buat yang masih stay setia sama Jeremy 😘😘

Sebagai gantinya aku kasih part ini panjaaaang biar puas 😄

Cus lah! Langsung aja!!

Pencet Vote ☆ dulu biar keren!

Happy reading!

•••

Keheningan menyelimuti langkah dua manusia yang tengah terlibat perang dingin. Melewati gang-gang di perkampungan padat penduduk. Jeremy sendiri membungkam mulutnya untuk sekedar bertanya. Setelah penyamarannya ketahuan, Shinta hanya menatapnya dengan kesal, kemudian berlalu begitu saja dari hadapannya tanpa kata-kata.

Jeremy pun tidak tahu apa yang membuatnya masih saja mengikuti wanita ini. Jiwa penasarannya membuat ia ingin tahu apa yang akan Shinta lakukan kali ini.

Sedangkan tatapannya masih memperhatikan penampilan Shinta yang sangat jauh berbeda dari biasanya. Hoodie, celana jeans robek di bagian lutut, sepatu kets, dan juga wajah yang polos tanpa make up. Sangat bukan Shinta sekali.

“Mau sampai kapan kau akan mengikutiku?”

Terdengar pertanyaan bernada datar dari Shinta, tanpa menoleh pada Jeremy sedikit pun.

“Sampai kau menjawab apa yang akan kau lakukan di sini,” jawab Jeremy seadanya.

“Bukan urusanmu. Pergilah!”

Jeremy hanya mengedikkan bahunya meski Shinta tak melihat. Kakinya malah tak berhenti mengikuti setiap langkah Shinta yang semakin cepat. Hingga entah sejak kapan keduanya kini tengah berjalan tepat di pinggiran rel kereta. Jeremy mengernyitkan dahinya, toleh sana-sini takut datang kereta secara tiba-tiba. Sebenarnya mau ke mana wanita ini?

Di sisi lain, Shinta pun hanya terdiam membiarkan Si detektif bodoh ini terus mengikutinya. Shinta tak peduli. Sial sekali kegiatannya harus diketahui oleh orang yang ia kenal, terlebih si detektif bodoh Jeremy.

Hingga kemudian langkahnya perlahan melambat, ketika melihat seseorang di sana melambaikan tangannya. Seorang pria berbadan jangkung telah menunggu di sana. Melihat itu membuat Shinta tersenyum kecil, terlebih ketika tatapannya tertuju pada beberapa anak-anak yang juga turut menyambutnya.

“Kak Shinta! Cepat!” teriak salah satu anak perempuan dengan wajah cerianya.

Rupanya teriakan itu juga berhasil menarik perhatian Jeremy. Sontak Jeremy menatap beberapa  anak jalanan dengan pakaian lusuhnya. Jeremy mengernyitkan dahi. Sepertinya mereka mengenal Shinta, dan itu terbukti ketika Shinta menghampiri mereka, terutama seorang pria yang sepertinya seusia dengannya. Mereka tengah bercengkerama dengan akrab.

“Dia siapa, Shin?”

Terdengar pertanyaan dari pria tersebut ketika melihat Jeremy tiba tepat di belakang Shinta. Shinta lalu menatap Jeremy dengan ekspresi malasnya.

“Sudahlah. Anggap saja dia makhluk tak kasat mata,” jawab Shinta ketus.

Shinta berbalik, namun seketika ia terkejut ketika ia melihat tidak ada anak-anak tadi. Ia mengedarkan pandangannya, dan mendapati anak-anak tersebut sudah bersembunyi. Ada yang bersembunyi di balik semak, pohon, dan sebuah gerobak di sudut semua.

I Get You, Love!Where stories live. Discover now