chapter 8

1.4K 76 0
                                    

Di sinilah mereka sekarang, setelah makan pisang geprek , mereka memutuskan untuk masuk ke kamar dan tak memperdulikan teriakan teriakan dari kakak kakak laknat menurut rehan itu.

"Aku mo nanya" ucap Githa tanpa menghentikan usapan pada rambut rehan .

"Nanya apa?" Kata rehan dengan mata yang terpejam di ceruk leher Githa .

"Kamu kok bisa gini ya?" Tanya Githa .

"Gini gimana".  Gumam rehan .

"Ya gini, beberapa hari setelah nikah  kamu kayak manja" ucap Githa yang diakhiri lirihan.

"Nyaman"sambil terus mendusel duselkan kepalanya di ceruk leher Githa dan mempererat pelukannya.

"Kok bisa?". Tanya Githa heran.

"Ya bisalah" kata rehan yang membuat Githa terdiam beberapa saat . Ia mencoba mencerna kata kata rehan yang membuat jantungnya berdetak 24×lipat canda gue.

"Tha" panggil rehan yang di balas deheman oleh Githa.

"Dingin" ucap rehan .

"Kan AC nya udah ku naikin tuh , jadi 21, masa dingin " kata Githa polos .

"Ck."decak rehan .

"Gue dingin ". Kata rehan lagi.

"Ya terus ?" Tanya Githa.

"Peluk erat bangsad". Ucap rehan seketika dengan nada yang dingin sembari menatap tajam Githa .

Dihh , gue bangsatin balik , mampus . Batin githa

"Ini dari tadi ku peluk kok hehe , erat nih , erat banget , " cengir Githa , rehan tak menjawab , ia menenggelamkan kembali kepalanya di ceruk leher Gita sambil memeluknya erat . Sebelum membalas pelukan rehan , Githa terlebih dahulu membenarkan selimut yang mereka gunakan , kemudian mengusap lembut kepala rehan agar cepat tertidur , aneh memang , kata orang  , rehan cuma berbicara sepatah duakata saja , selebihnya lagi , nagngguk atau geleng.  Tapi sekarang, bawelnya subhanallah .

"Tha" panggil rehan .

"Kenapa?" Tanya githa .

"Ngga jadi" . Kata rehan yang membuat Githa kesal .

" Dih aneh kamu , cepet tidur dah malemniihh" kata Githa yang di balas deheman oleh rehan seraya menggeleng gelengkan kepalanya yang membuat Githa merasa geli akan hal itu.

"Jangan gitu rehan , geli ihh" kata Githa .

*****************

Di lain tempat Deon dan Dafa tengah berada di sebuah kafe , mereka juga terjebak oleh derasnya hujan yang sedari sore belum redah .

" Daf , Lo mikir ngga sih?" Kata Deon

"Mikir pa an nyet?" Balas dafa

"Ck. Lo ngerasa aneh ngga sih sama si rehan ?" Kata Deon

"Aneh?" Tanya Dafa

"Iya , dia udah jarang ngumpul bareng kita , biasakan dia tiap hari nih ngumpul bareng kita , lahh belakangan ini kaga pernah anjir" uajar Deon panjang kali lebar.

"Wehhh , iya nyett , baru sadar gue" kata Dafa

"Lo mau kerja sama ngga ?" Kata Deon

"Mo ngapain pake kerja sama segala,?. Kalo ada gajinya , mau gue kerja sama Ama Lo , tapi kalo kaga ada , laga mau gue , buang buang tenaga aee" kata dafa.

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang