chapter sepuluh

2.6K 284 96
                                    

Vote vote vote! Happy reading...

.

.

.

Mobil sedan itu melaju tenang memasuki sebuah gerbang, berhenti di depan rumah kemudian sang supir keluar terlebih dahulu untuk membukakan pintu tuannya.

Tzuyu keluar dari dalam mobil, matanya masih menatap ragu pada rumah didepannya.

"Ayo masuk Tzuyu." ajak Mina sudah berjalan terlebih dahulu sampai di teras rumah.

Tuan Myoui sampai berhenti saat mendengar ucapan putrinya, dia menoleh ke belakang melihat Tzuyu yang hanya berdiri diam di samping mobil mereka.

"Eumm apa benar aku tidak akan merepotkan bila tinggal di rumah ini?" tanya Tzuyu meragu.

Tuan Myoui terkekeh lalu berjalan menghampiri Tzuyu, merangkul bahu tegap itu dengan cukup kesulitan karena perbedaan tinggi mereka.

"Kau ini terus berucap seperti itu. Sudahlah jangan merasa kau akan merepotkan, kau boleh tinggal di sini sampai kapan pun kau mau. Mengerti?"

"Paman, aku banyak berhutang budi. Suatu saat pasti akan ku balas semua kebaikan Paman."

"Aku terima maksud baikmu, Tzu. Sekarang kita masuk dulu, kau masih harus banyak beristirahat." ucap Myoui mengajak Tzuyu untuk ikut masuk rumah bersamanya. Mina tersenyum manis kemudian ikut mengekor di belakang dua pria ini.

Tzuyu memandang sekeliling rumah milik tuan Myoui, rumahnya cukup besar dan luar. Memiliki gaya klasik dengan ornamen-ornamen khas negeri sakura sebagai hiasan.

Tzuyu bisa menebak pasti yang tinggal di rumah seperti ini memiliki pribadi yang tenang, mirip sekali dengan tuan Myoui maupun Mina.

"Ah Mina, kau tunjukan pada Tzuyu kamarnya ya. Ayah masih harus mengurus beberapa pekerjaan." ucap tuan Myoui.

Mina mengangguk cepat, "baik Yah."

"Kalau begitu Ayah ke ruang kerja dulu. Dan Tzu, selamat beristirahat ya. Bila perlu sesuatu bisa kau minta pada Mina. Mengerti?" ucap tuan Myoui menepuk bahu tegap Tzuyu. Pria itu mengangguk kemudian membungkukkan tubuhnya.

"Terima kasih Paman."

Tuan Myoui menatap putrinya sebentar kemudian pergi ke ruang kerjanya yang berada di sebelah belakang rumah tersebut.

Selepas ayahnya menjauh, Mina melirik kearah Tzuyu. Pria itu masih sibuk melihat sekeliling rumahnya.

"Rumahmu besar dan nyaman, membuat siapapun yang tinggal disini pasti betah." ucap Tzuyu sambil melangkah mendekat pada vas bunga bergambar bunga sakura di pojok ruangan. Terpesona dengan vas tersebut dan menaruh kagum dengan benda pecah belah tersebut.

"Benarkah begitu? Rumah ini di desain oleh ayahku sendiri. Semua perabotan, peralatan serta hiasannya di pilih langsung oleh ayahku."

"Banyak sekali hal-hal berbau Jepang disini."

"Tentu saja, ayahku berasal dari sana. Kami pindah kemari saat aku mulai masuk sekolah dasar. Aku sangat kaget saat ayah bilang mendapat inspirasi rumah ini dariku. Dia bilang sengaja membuat istana ini untukku."

Tzuyu tersenyum, makin merasa kagum dengan sosok tuan Myoui yang tak hanya baik tapi ternyata seleranya sangat luar biasa pula.

"Ayahmu orang yang sangat hebat Mina."

"Ya, aku setuju denganmu. Ayahku memang hebat." senyum Mina turut mengembang.

Tzuyu menatap Mina cepat saat teringat sesuatu. "Oh ya aku baru teringat, dari kemarin aku belum melihat ibumu. Dimana beliau? Aku harus mengucapkan terima kasih serta meminta ijin pada ibumu juga untuk tinggal sementara disini."

Mademoiselle - SATZU (end)Where stories live. Discover now